Senin 17 Jul 2017 13:53 WIB

Tenda Rusak, Siswa di Karo Terpaksa Belajar Panas-panasan

Rep: Issha Harruma/ Red: Hazliansyah .
Sejumlah siswa SD melintas di jalan yang dipenuhi debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung seusai bersekolah di Desa Gajah, Karo, Sumatera Utara, Senin (23/5). (Antara/Irsan Mulyadi)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Sejumlah siswa SD melintas di jalan yang dipenuhi debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung seusai bersekolah di Desa Gajah, Karo, Sumatera Utara, Senin (23/5). (Antara/Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Hari pertama sekolah, Senin (17/7), puluhan siswa sekolah dasar (SD) di desa Gung Pinto, kecamatan Naman Teran, kabupaten Karo, Sumut, terpaksa belajar di luar ruangan. Tenda yang didirikan sebagai pengganti sekolah mereka rusak akibat angin dan faktor usia.

Kepala Sekolah SD Negeri Gung Pinto, Heriani br Sembiring mengatakan, terdapat 81 siswa yang bersekolah di SD yang dia pimpin. Sebanyak 47 siswa laki-laki dan 34 siswa perempuan terpaksa belajar di tiga tenda bantuan pascagempa merusak sekolah mereka beberapa bulan lalu.

"Sekarang anak-anak belajar panas-panas ini, kasihan mereka," kata Heriani, Senin (17/7).

Menurut Heriani, tenda yang ditempatkan di salah satu lapangan terbuka di sekitar desa mereka sudah lapuk karena terpapar abu vulkanik dari gunung Sinabung. Hal ini semakin diperparah oleh angin kencang yang melanda lokasi tersebut.

"Tenda ini didirikan di bekas ladang orang. Tapi karena angin jadi sudah rusak," ujar dia.

Heriani mengaku kondisi ini sudah disampaikan kepada pemerintah melalui pihak kecamatan. Mereka pun berharap pemerintah bisa segera merespons dengan membangun tenda baru sehingga anak-anak dapat belajar dengan nyaman.

"Kami berharap secepatnya, kalau bisa besok pun maunya sudah berdiri. Jadi bisa segera ditempati," kata Heriani.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement