REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mabes Polri tak akan membiarkan celah penyalahgunaan atau penyelewengan seleksi taruna Akademi Kepolisian (Akpol). Hal ini untuk memastikan perwira polisi yang dihasilkan lembaga pendidikan perwira Polri ini benar- benar berkualitas.
Ketua Panitia Seleksi Pusat Penerimaan Calon Anggota Polri, Irjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan, soal konflik penerimaan calon taruna Akpol di Jawa Barat, salah satunya bagian dari dinamika sistem cek and balance yang sudah dibangun.
"Sehingga orang tua atau wali calon taruna bisa memantau perkembangan dan berani mengajukan protes," ujarnya, saat memberikan pengarahan di depan 365 calon taruna (catar) Akpol dan orang tua atau wali mereka.
Meski begitu, Arief menegaskan tidak ada celah penyalahgunaan atau penyelewengan dalam perekrutan calon taruna Akpol. Seleksi di pusat akan lebih ketat dan tidak memberikan sedikitpun celah bagi sebuah kecurangan.
Proses seleksi pusat ini sudah dilakukan sejak tanggal 14 Juli lalu hingga 3 Agustus 2017 mendatang. Dari 365 calon Taruna, akan diambil 275 orang diantaranya. "Kami tidak mau ada taruna abal-abal," tegasnya.
Asisten SDM Mabes Polri ini juga menyampaikan, terkait langkah antisipasi agar tidak terjadi peristiwa seperti di Jawa Barat, Arief menegaskan panitia daerah di Polda-polda harus mengikuti ketentuan yang ada atau akan diambil alih panitia pusat.
Dari 33 Polda, 32 Polda diantaranya sudah mengikuti ketentuan. Antisipasinya harus ikuti ketentuan yang berlaku. Jika tidak mau dan melanggar ketentuan, panitia pusat akan ambil alih. "Para pimpinan harus taat norma," tegasnya.
Seperti diketahui, proses penerimaan anggota Polri di Jawa Barat diwarnai protes karena adanya kebijakan Kapolda Jawa Barat yang tertuang dalam keputusan Kapolda Jabar Nomor Kep/702/VI/2017. Dalam keputusan itu diatur pedoman persentase kelulusan tingkat daerah bagi putra-putri daerah dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri secara terpadu (Akpol, Bintara, Tamtama) tahun ajaran 2017 Panitia Daerah Polda Jabar.
Sehingga panitia pusat kemudian harus mengambil alih proses penerimaan anggota Polri di Polda Jawa Barat tersebut. Verifikasi ulang dilakukan untuk para calon taruna dari Jawa Barat. Sementara itu, dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan pakta integritas dan pengambilan sumpah oleh 365 calon taruna Akpol, orang tua serta panitia. Dari 365 calon taruna ini sebanyak 21 orang diantaranya merupakan calon yang lolos seleksi di tingkat Polda Jawa Barat.