Selasa 18 Jul 2017 03:19 WIB

Penjualan Kendaraan Bermotor Merosot, Ini Kata Mendag

Rep: Halimatus sadiyah/ Red: Budi Raharjo
Pengunjung mengamati mobil yang dipajang pada perhelatanIndonesia International Motor Show (IIMS) ke-18 di Jakarta InternationalExpo , Kemayoran, Jumat (23/7). Pameran otomotif terbesar di tanah air ituberlangsung 23 Juli- 1 Agustus
Foto: OldApp
Pengunjung mengamati mobil yang dipajang pada perhelatanIndonesia International Motor Show (IIMS) ke-18 di Jakarta InternationalExpo , Kemayoran, Jumat (23/7). Pameran otomotif terbesar di tanah air ituberlangsung 23 Juli- 1 Agustus

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penjualan kendaraan yang meliputi roda dua dan roda empat mengalami penurunan yang cukup signifikan selama semester pertama 2017. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menduga, merosotnya penjualan tersebut karena antusiasme masyarakat dalam menyambut transportasi massal model baru, MRT dan LRT, yang diharapkan dapat beroperasi dalam dua tahun mendatang.

Kendati begitu, Mendag mengaku tidak memiliki strategi khusus untuk memacu penjualan kendaraan bermotor. Baginya, turunnya penjualan saat ini merupakan siklus bisnis yang normal. "Mereka ada siklusnya, menurut saya wajar saja dalam bisnis ada naik ada turun," kata Mendag, saat ditemui di kantornya, Senin (17/7).

Ditemui terpisah, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawiryawan mengatakan menurunnya penjualan kendaraan bermotor belum sampai mengubah target produksi. Tahun ini, produksi kendaraan roda empat diproyeksikan dapat menyentuh angka 1,2 juta unit.

Terkait tren lesunya penjualan tersebut, Putu mengatakan, industri kendaraan bermotor amat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, baik domestik maupun global. Karenanya, dari sisi Kemenperin, yang bisa dilakukan saat ini adalah meningkatkan daya saing industri nasional.

"Yang diutamakan adalah bagaimana menjaga performa industri supaya daya saingnya tetap baik," kata Putu, saat ditemui usai memimpin rapat di kantornya, Senin (17/7).

Sebelumnya, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat selama semester satu tahun ini penjualan sepeda motor hanya menyentuh angka 2,7 juta unit. Angka tersebut turun sekitar tujuh persen dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu, yang sebanyak 2,9 juta unit.

Data yang dimiliki gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) juga mencatat ada penurunan permintaan kendaraan roda empat yang signifikan pada Juni 2017. Pada Mei 2017, penjualan kendaraan bermotor roda empat tercatat 93.775 unit. Meski belum mendapatkan angka final, Gaikindo memperkirakan penjualan kendaraan pada Juni 2017 turun menjadi hanya 60.000-an unit.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian mencatat, pada 2016 lalu kontribusi subsektor industri alat angkutan (termasuk di dalamnya industri otomotif) terhadap PDB sektor industri non migas mencapai 10,47 persen. Capaian itu menempatkan sektor tersebut dalam posisi ketiga setelah subsektor industri makanan dan minuman sebesar 32,84 persen serta subsektor industri barang logam, komputer, elektronik, optik, dan peralatan listrik sebesar 10,71 persen.

sumber : Center
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement