Selasa 18 Jul 2017 03:39 WIB

AS Sebarkan 20 Juta Nyamuk di Kalifornia

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Dwi Murdaningsih
 Nyamuk Aedes aegypti penyebab visrus zika.
Foto: Reuters/ Paulo Whitaker
Nyamuk Aedes aegypti penyebab visrus zika.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Amerika Serikat (AS) melakukan percobaan lapangan terbesar dalam sejarah dengan melepaskan jutaan nyamuk jantan yang telah diobati dengan bakteri alami yang membuat nyamuk tersebut steril. Percobaan yang dilakuan di Fresno, Kalifornia ini adalah upaya untuk melawan virus Zika dan demam berdarah.

Jutaan nyamuk tersebut dihasilkan dari departemen ilmu hayati Verily, perusahaan induk Google Alphabet. Perusahaan ini menciptakan sebuah robot yang dapat menghasilkan satu juta nyamuk setiap minggunya di sebuah laboratorium otomatis. Robot tersebut diprogram dengan algoritma khusus untuk memproduksi nyamuk, dan menggunakan bakteri Wolbachia alami yang berfungsi agar nyamuk tersebut tidak subur. Pada produksi pertama, sekitar 20 juta nyamuk yang telah disterilkan dilepaskan di Fresno, Kalifornia.

Oktober lalu, Verily mengumumkan inisiatif untuk memerangi penyakit yang ditularkan nyamuk seperti demam berdarah dan virus zika. Upaya tersebut menggunakan prosedur pemilahan seks otomatis untuk memastikan bahwa hanya nyamuk jantan yang dilepaskan, karena pejantan tidak menggigit manusia. Saat mereka kawin dengan betina di alam bebas, telurnya tidak bisa berkembang atau menetas karena nyamuk jantan telah dibuat mandul.

Insinyur senior Linus Upson mengatakan, jika percobaan tersebut berhasil maka Verily akan membantu seluruh wilayah di dunia dengan menghasilkan nyamuk dengan jumlah besar dan menyebarnya ke tempat yang diinginkan, serta mengukur populasi dengan biaya yang sangat rendah. Dia menambahkan, uji coba lapangan akan dilakukan di Australia akhir tahun ini.

"Kami ingin menunjukkan bahwa ini dapat bekerja di berbagai jenis lingkungan." kata Upson.

Nyamuk yang telah dimodifikasi seperti yang dibebaskan oleh Verily diatur oleh Environmental Protection Agency (EPA), dengan judul Pengendalian Hama Mikroba. Penilaian ekologis 2016 yang dilakukan oleh EPA ini menyimpulkan bahwa nyamuk yang berubah seperti yang digunakan dalam percobaan Verily tidak akan membahayakan organisme lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement