Selasa 18 Jul 2017 13:36 WIB

Mentan Minta Kepala BKP Stabilkan Harga Pangan

bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional
Foto: Musiron/Republika
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi untuk bisa menekan dan menstabilkan harga kebutuhan pangan masyarakat.

Amran seusai melantik Kepala BKP dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Jakarta, Selasa (18/7), mengatakan Kepala BKP harus bisa melakukan perbaikan distribusi pangan melalui Toko Tani Indonesia (TTI). "Contoh TTI harus mampu menekan dan menstabilkan harga, tapi di tingkat petani tetap. Sekarang sudah bagus, buruh tani naik," katanya.

Kepala BKP Agung Hendriadi yang baru dilantik menjelaskan ada dua permintaan utama yang disampaikan Mentan yakni memperbaiki distribusi dan menumbuhkam produksi.

"Pertama, bagaimana kita memperbaiki distribusi melalui TTI. Kemudian bagaimana kita perbaiki ketersediaan, artinya menumbuhkan produksi, contohnya daerah rawan pangan yang harus ditumbuhkan produksinya," jelasnya.

Meski enggan menyebut wilayah rawan pangan dan nilai kerawanannya, Agung menjelaskan kriterianya berdasarkan tiga hal, yakni ketersediaan atau produksi, distribusi dan kualitas pangan.

"Kita punya indeksnya. Jadi yang di bawah angka tertentu itu yang masuk rawan pangan. Ini yang kita dorong agar tidak masuk daerah rawan pangan," katanya.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman melantik dua pejabat setara eselon satu di lingkungan Kementerian Pertanian, yakni Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dan Kepala Badan Ketahanan Pangan, di Jakarta, Selasa.

Momon Rusmono diangkat sebagai Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian menggantikan Pending Dadih Permana yang dirotasi menjadi Direktur Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian.

Sementara Agung Hendriadi menjabat Kepala Badan Ketahanan Pangan menggantikan Gardjita Budi yang didaulat menjadi Staf Ahli Bidang Bioindustri. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement