Selasa 18 Jul 2017 14:38 WIB

Lima ABK Kapal Penyelundup Sabu tak Kenal Pelaku Anyer

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah anggota Dit Narkoba Polda Metro Jaya memeriksa paket-paket sabu yang gagal diselundupkan di Dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten, Kamis (13/7).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah anggota Dit Narkoba Polda Metro Jaya memeriksa paket-paket sabu yang gagal diselundupkan di Dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten, Kamis (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi meringkus lima awak kapal Wanderlust pembawa sabu satu ton dari Cina. Setelah pemeriksaan, lima orang ABK tersebut diketahui tidak saling kenal dengan empat pelaku yang pertama kali terungkap membawa satu ton sabu di Anyer.

"Tidak, mereka tidak saling kenal," ujar Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Gidion Arief Setyawan saat berbincang dengan Republika.co.id, Senin (17/7) malam.

Menurut Gidion itu menjadi salah satu ciri khas pengungkapan narkoba yang sebagian besar tidak utuh dari ujung sampai ke akar. Sistem distribusi narkoba sendiri biasanya terputus. Masing-masing kelompok memiliki tugas masing-masing dimana antarkelompok sering tidak saling kenal.

Misalnya, pengantar memiliki tugas sendiri. Lalu ada sejumlah orang yang berrugas menjemput yang tidak saling kenal.

"Yang ini ada yang ngambil yang ini ada yang nganter. Antar pulau pelaku dan penerima nggak ada yang kenal. Dia pun nggak kenal yang menurunkan ke pantai, jaringan terputus. Pokoknya perintahnya kamu nunggu disana nanti ada orang ambil barang itu," kata Gidion.

Diketahui dalam skema pengiriman sabu satu ton, kapal besar Wanderlust tidak mengantar hingga ke Anyer. Namun sejumlah kapal karet yang telah disiapkan bertugas merapat ke bibir pantai.

"Dia nggak ambil tengah laut. jadi dari laut ada kapal besar yang kayak speed boat itu yang diceritakan kayak kapal SAR dia lalu masuk kemudian ke pantai. Dia ambil dari pantai," ujar mantan Kapolres Banyumas itu.

Sebelumnya aparat gabungan dari Polda Metro Jaya, Polda Kepulauan Riau, Bea Cukai dan Bea Cukai Batam berhasil mengamankan kapal dengan nama Wanderlust di perairan Mapor-Tanjung Berakit, Batam, Sabtu (15/7) sekitar pukul 07.00 WIB. Lima ABK kapal yang merupakan warga Taiwan jditangkap.

Kapal itu diduga kapal besar pembawa sabu satu ton sebelum sampai di Anyer. Untuk sampai di Anyer, pengangkutan dilanjutkan dengan perahu karet.

Penangkapan lima ABK itu merupakan pengembangan dari pengungkapan satu ton sabu di Anyer pada Kamis (13/7). Polisi mengamankan Lin Ming Hui berperan sebagai boss atau pengendali. Lin ditembak mati karena melakukan perlawanan kepada petugas pada saat dilakukan penangkapan. Tiga tersangka lainnya yakni Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu dan Hsu Yung Li telah ditangkap.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement