Selasa 18 Jul 2017 17:58 WIB

Perum PPD Kembangkan Fleet Management System

Menteri Perhubungan Budi Karya saat peresmian penggunaan perizinan sistem online dan peluncuran Fleet Management System
Foto: dok: Perum PPD
Menteri Perhubungan Budi Karya saat peresmian penggunaan perizinan sistem online dan peluncuran Fleet Management System

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fleet Management System yang dikembangkan oleh Perum PPD secara resmi diluncurkan. Sistem IT berbasis online ini juga digunakan oleh Perum PPD guna meningkatkan efektifitas kinerja perusahaan.

Peresmian dilakukan pada akhir pekan kemarin, berbarengan dengan peresmian penggunaan perizinan sistem online oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Turut hadir Plt Kepala BPTJ Bambang Prihartono.

Direktur Perusahaan Perum PPD, Tatan Rustandi mengatakan, sejak dulu pemerintah terus mendorong para operator untuk dapat membangun sistem yang baik demi efektifitas.

"Manajemen perusahaan operator bus harus baik sehingga dapat meningkatkan kinerja yang nantinya berimbas kepada efektivitas perusahaan,” ujar Tatan Rustandi dalam pernyataan tertulis, Selasa (18/7).

Ada empat hal yang disasar oleh sistem ini yaitu sumber daya manusia, pemeliharaan, operasional, dan keuangan. "Melalui fleet management system diharapkan 4 hal tersebut semakin efektif dan efisien sehingga menejemen perusahaan menjadi semakin baik," ujar Tatan.

Fleet Management System adalah fungsi yang memungkinkan perusahaan-perusahaan yang mengandalkan transportasi dalam bisnis mereka. Ini untuk menghapus atau meminimalkan risiko yang terkait dengan investasi kendaran, meningkatkan efisiensi, produktivitas dan mengurangi biaya keseluruhan transportasi perusahaan. Juga untuk menyediakan 100 persen sesuai dengan peraturan pemerintah (tugas perawatan) serta untuk kenyamanan penumpang.

Penerapan program Fleet Management System di Perum PPD saat ini dipasang pada armada Bus Transjabodetabek dengan aplikasi Mix Telematics. Terdapat dua sensor yang digunakan pada aplikasi Mix Telematics antara lain RIBAS dan driver’s key.

RIBAS adalah alat sensor guna mendeteksi kejadian–kejadian yang terjadi di dalam kendaraan. Seperti pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para pengemudi. RIBAS ditempel pada bagian dalam bus (dekat dengan speedometer).

RIBAS akan mencatat informasi aktifitas bus, yang digunakan untuk menilai baik atau buruknya tingkah laku pengemudi dalam mengemudi. Alat tersebut mencatatat poin-poin penting, seperti kecepatan bus, kontrol putaran mesin, hingga kecepatan kendaraan saat menikung.

Driver Key adalah suatu alat berbentuk flashdisk yang digunakan sebagai identitas setiap pramudi armada atau kendaraan. Dengan alat ini, penyedia armada dapat memonitor pramudi yang melakukan pelanggaran dalam mengemudi armada.

Setiap pramudi memiliki satu Driver Key Alat ini yang berguna untuk mengukur dan meningkatkan kinerja pengemudi seperti mengetahui pramudi yang sedang bertugas, mengetahui pelanggaran yang dilakukan pramudi, mengetahui pelanggaran yang dilakukan pramudi, mencegah kendaraan dijalankan oleh pramudi yang tidak sah, dan kontrol manajemen yang ketat.

"Dengan adanya aplikasi FMS pada bus yang beroperasi dapat memudahkan bagi operator dan regulator. Pada akhirnya FMS adalah menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna bus PPD," kata dia.

Diharapkan penumpang merasakan kenyamanan dan keamanan dengan adanya sistem FMS ini sehingga penumpang beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Tercatat seluruh bus PPD yang berjumlah sekitar 700 unit didukung dengan Aplikasi Fleet Management System (FMS).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement