Rabu 19 Jul 2017 03:17 WIB

Ulama Dunia Menyatukan Umat di Atas Satu Kalimat

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Pertemuan dai dan ulama se-Asia Tenggara, Eropa, dan Afrika di Padang, Sumatra Barat, Senin (17/7).
Pertemuan dai dan ulama se-Asia Tenggara, Eropa, dan Afrika di Padang, Sumatra Barat, Senin (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Eropa serta Afrika, membahas permasalahan yang sedang dihadapi umat Islam di dunia. Pertemuan yang dihadiri ulama dan dai dari berbagai negara ini diselenggarakan Yayasan al Manarah al Islamiyah di Kota Padang Sumatra Barat (Sumbar) sejak 17-20 Juli 2017.

Ketua Dewan Pembina Yayasan al Manarah al Islamiyah, Syekh Khaleed Ibn Abdillah al Hamoudy mengatakan, pertemuan ulama dan dai tahun ini tidak hanya dihadiri ulama dan dai dari negara-negara di Asia saja. Ulama dan dai dari negara-negara di Benua Afrika dan Eropa juga turut hadir. Melalui pertemuan ulama dan dai ini diharapkan dapat menyatukan umat di atas satu kalimat.

Dia berpendapat, menyatukan umat di atas satu pendapat memang merupakan perkara yang sangat berat. Karena perbedaan sudah menjadi sunah. "Tetapi tidaklah menjadi elok ketika perbedaan pendapat itu menjadi sebab perpecahan yang terjadi di tengah umat Islam ini," kata Syekh Khaleed kepada Republika.co.id di Hotel Grand Inna Padang, Selasa (18/7).

Ia memaparkan, pada pertemuan ulama dan dai di hari kedua ini, peserta dari negara-negara Asia berkumpul untuk berdiskusi. Mereka mendiskusikan permasalahan yang dihadapi umat. Sebab, pertemuan ulama dan dai ini intinya adalah ummatan wahidah. "Jadi intinya membahas bagaimana menyatukan umat, persatuan umat Islam," ujarnya.