REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalau Partai Golongan Karya (Golkar) akhirnya memutuskan, Direktur Eksekutif Indonesia Politikan Review Ujang Komarudin menyebutkan empat calon kuat yang akan memperebutkan kursi ketua umum. Nama-nama tersebut adalah Nurdin Halid, Idrus Marham, Airlangga Hartato, Zainudin Amali, dan Agus Gumiwang
Ujang menilai Munaslub perlu segera dilakukan pascapenetapan tersangka Setya Novanto, yang merupakan Ketua Umum Golkar saat ini. Ia pun menjelaskan alasan mengapa nama-nama teraebut dapat dikategorikan sebagai calon kuat.
Pertama, Nurdin Halid. Saat ini, kata Ujang, Nurdin menjabat sebagai Ketua Harian di Partai Golkar. Jadi, sedikit-banyak dia pasti memegang kendali di Partai Beringin itu.
"Nurdin Halid juga punya pengalaman menjadi ketua Steering Commite (SC) dalam Munaslub Golkar. Pada saat menjadi SC, Nurdin Halid pernah memenangkan Aburizal Bakrie dan Setya Novanto menjadi Ketua Umum," ujar dia melalui siaran pers yang diterima Republika, Selasa (18/8).
Untuk Idrus Marham, Ujang menjelaskan, memiliki kekuatan dan pengaruh karena membawahi roda organisasi Golkar dari pusat hingga daerah. Ia saat ini menjabat sebagai sekretaris jenderal Golkar.
"Ketiga, Airlangga Hartato. Ia seorang Menteri dalam Kabinet Jokowi-JK. Maka sudah pasti Airlangga dekat dengan Istana. Kemungkinan besar Istana akan mendukung Airlangga," kata Ujang.
Selanjutnya, yang keempat, Zainudin Amali yang merupakan ketua Komisi II DPR RI. Ujang menjelaskan, Zainudin pernah menjadi sekjen Partai Golkar versi Ancol. Menurut Ujang, Zainudin juga akrab dengan salah seorang menteri yang dekat dengan Presiden.
"Terakhir adalah Agus Gumiwang. Sekretaris fraksi partai Golkar yang bisa jadi kuda hitam," kata dia.
Menurut Ujang lagi, yang nanti akan menangkan kursi Ketum Golkar adalah orang yang punya logistik besar dan mendapat restu dari istana.