REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi tidak terlalu memusingkan rekomendasi calon gubernur dari Partai Golkar untuk maju dalam Pilgub Jawa Barat tahun depan. Meskipun dirinya sudah didukung seluruh kader di tingkat provinsi dan kabupaten kota.
Dedi menilai keputusan pencalonan gubernur memang diputuskan pengurus pusat. Karenanya, ia tidak terlalu memusingkan hal tersebut saat-saat ini. "Saya tidak menuntut untuk dinilai, biarkan saja yang menilai itu objektivitas. Jadi, saya tidak terlalu memusingkan masalah rekomendasi," kata Dedi kepada wartawan di Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera, Selasa (18/7).
Pria yang saat ini menjabat sebagai Bupati Purwakarta itu memilih fokus menjalankan kewajibannya saat ini. Yakni menjadi kepala daerah dan pimpinan partai di Jawa Barat. Baginya, bukan menjadi masalah besar jika akhirnya ia tidak mendapat rekomendasi dari DPP untuk maju sebagai calon gubernur.
Ia mengatakan, dirinya akan tetap aktif terjun ke lapangan bertemu dengan masyarakat secara langsung. Menurutnya, kegiatan ini memang sudah menjadi rutinitas dirinya sejak terjun di dunia politik.
Ia mengaku sejak jadi anggota DPRD tahun 1999, dirinya selalu menyempatkan untuk menyapa masyarakat dan mendengarkan secara langsung keluhan warga. Bahkan, setelah menjadi bupati, rutinitas itu tetap dilakukan. "Itu tidak ada kaitannya dengan Pilgub. Itu sudah tradisi orang sunda. Tradisi nganjang (berkunjung)," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Barat, M. Q. Iswara mengungkapkan rekomendasi pengusungan Dedi Mulyadi masih dalam pembahasan di tingkat pusat. Menurutnya, Jawa Barat menjadi salah satu daerah strategis sehingga butuh kematangan dalam pengambilan keputusan.