REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab meminta umat Islam di Indonesia meningkatkan persatuan. Ia juga mengajak jika ada perbedaan diselesaikan lewat musyawarah dengan penuh rasa cinta, kasih, dan kekeluargaan.
Habib Rizieq juga menegaskan akan segera pulang ke Indonesia dan tetap berjuang serta melanjutkan berdakwah di Tanah Air. "Oleh karena itu saya hanya ingin mengingatkan diri saya dan segenap ihwan, orang tua saya, para saudara-saudara saya, adik-adik saya yang pada malam hari ini kumpul di tempat ini, yuk kita lebih tingkatkan kerja sama di antara kita, yuk kita lebih tingkatkan persatuan antara kita," kata Habib Rizieq dalam acara halal bihalal yang dihadiri sejumlah ulama, seperti yang diterima Republika.co.id, dari tim GNPF-MUI.
Habib Rizieq juga meminta Forum Umat Islam (FUI) dan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) berkoordinasi dengan GNPF-MUI. "Karena GNPG-MUI telah kita sepakati sejak awal berdiri sebagai lokomotif gerakan kita bersama di dalam membela agama bangsa dan negara. Kalau ada perbedaaan-perbedaan di antara kita. Yuk kita selesaikan dalam musyawarah yang penuh rasa cinta, kasih dan kekeluargaan jangan pernah saling menyerang apalagi saling serang di WA (Whatsapp) atau di medsos lainnya itu berbahaya bisa digoreng oleh media, digoreng oleh musuh, bisa untuk memecah kita semua," ucap dia.
Ulama berusia 51 tahun ini juga meminta doa agar ia dan sekeluarga sehat walafiat dan tetap istiqamah dalam perjuangan. "Insha Allah bila tiba saatnya kami akan kembali ke Indonesia bergabung dengan Anda semua untuk kembali menggelorakan semangat cinta kepada Allah semangat cinta kepada Rasulullah semangat cinta kepada Alquran semangat cinta kepada Islam," ucap dia.
Habib Rizieq melanjutkan, seluruh gerakan GNPF-MUI yang digelar selama in, mulai dari Aksi Bela Islam I, II, dan III juga tidak terlepas dari jasa FUI untuk menggalang melakukan konsolidasi umat di berbagai daerah. Menurut Habib hal itu merupakan satu kerja sama yang begitu indah antara GNPF-MUI dengan FUI serta GMJ. "Sehingga perjuangan tersebut diberkahi Allah SWT dan kemenangan demi kemenangan diberikan Allah SWT sebagai satu bentuk anugerah ilaihi atas kebersamaan dan keikhlasan para pejuang baik yang di FUI, GMJ maupun GNPF MUI," ujar dia.
Pria kelahiran Jakarta, 24 Agustus 1965 ini berharap ke depan kerja sama antara GNPF-MUI dengan FUI dan GMJ serta umat Islam, makin dapat ditingkatkan lebih sinergis, lebih akrab, dan lebih penuh suasana ukhuwah saling menopang saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama lainnya.
Ia juga bersyukur, para habaib dan ulama serta kiai dari berbagai elemen kompak. Meski KH Muhammad Al Khaththat sempat ditahan, tapi dengan semangat yang diberikan Al Khaththat agar aksi 313 tidak boleh batal dan harus dilanjutkan. "Dan akhirnya semua bisa berjalan dengan baik. Terima kasih Muhammad Al Khaththat, terima kasih bang Rizal Kobar, terima kasih semua para aktivis yang telah secara nyata yaitu melakukan pengorbanan perjuangan ini. Jazakumullah khairan wa jazakumullah ahsanal jaza."
"Saya hanya berharap ke depan kita lebih terkoordinasi dengan lebih baik kemudian juga terkonsolidasi dengan baik dan membangun kerja sama dengan penuh rasa cinta penuh rasa sayang tidak saling menjatuhkan kita berkompetisi yaitu dalam cinta kasih, dalam suasana kekeluargaan. Mudah-mudahan halal bihalal ini menjadi pintu gerbang keberkahan kita semua sehingga Allah SWT ke depan akan lebih memberikan kemenangan kepada kita, amin ya rabbal alamin."