Rabu 19 Jul 2017 00:11 WIB

Djarot Kebut Proyek Infrastruktur Jakarta Sebelum Oktober

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kanan) bersalaman dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat halal bihalal di Balai Kota, Jakarta, Senin (3/7).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kanan) bersalaman dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat halal bihalal di Balai Kota, Jakarta, Senin (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan akan menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober nanti. Hal tersebut supaya tidak menjadi beban bagi pemerintahan berikutnya.

Sementara proyek yang belum selesai diletakkan pada sistem supaya bisa diteruskan oleh pemerintahan. Djarot kemudian menyampaikan pembangunan infrastruktur yang sudah selesai.

"Tadi saya sampaikan jembatan Simpang Susun Semanggi. Proyek yang belum selesai juga kami sampaikan, termasuk SPAM (sistem penyediaan air minum) dengan Waduk Jatiluhur, Waduk Karian di Banten," ujar Djarot di Balai Kota, Selasa (18/7).

Pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) menyampaikan sudah ada tindakan pada 2017 untuk Waduk Jatiluhur. Selain itu, Djarot menyampaikan akan memperbarui kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Dirjen Bina Marga agar supaya pihaknya memiliki kewajiban merawat dan menjaga tol. Hal tersebut untuk menghindari permukiman dan parkir liar di kolong tol.

"Kemudian saya juga sampaikan untuk persiapan Simpan Susun Semanggi. SLF kemarin juga sudah saya sampaikan secara formal tanggal 29 Juli. Saat soft opening menandakan jembatan itu layak,aman untuk difungsikan," katanya.

Mantan Wali Kota Blitar ini pun menyampaikan untuk sistem pencahayaan, yaitu dengan sistem komputer yang bisa dikendalikan langsung dengan Jakarta Smart City.

"Kami sampaikan termasuk juga mengganti pagar di Simpang Semanggi yang sudah lusuh tapi ini tidak bisa dilakukan sekarang 17 Agustus nanti akan kita ubah sehingga nyambung," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk berkoordinasi terkait sejumlah pembangunan proyek infrastruktur di Jakarta. Mereka bertemu di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jalan Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement