REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Aksi kekerasan diduga dilakukan para siswa senior terhadap murid baru di sebuah sekolah SMK di Kabupaten Cianjur. Diduga, tindakan ini dilakukan di luar lingkungan sekolah.
Informasi yang diperoleh, hal ini terjadi di SMKN Haurwangi, Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur. Tindakan kekerasan ini mengakibatkan sejumlah siswa mengalami trauma dan berencana pindah ke sekolah lainnya.
Salah seorang wali murid yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, putranya mengalami penamparan dan dimintai uang oleh seniornya di sekolah. Hal ini kata dia terungkap setelah anaknya tersebut mengadukan perlakuan senior kepada orangtua.
Ditambahkan dia, korban dari aksi ini ternyata lebih dari seorang berdasarkan dari keterangan yang diperolehnya. Akibat tindakan ini anaknya tidak mau sekolah dan sebagian anak pindah ke sekolah lain.
Di sisi lain, SMKN 3 Haurwangi membantah adanya aksi kekerasan dalam masa orientasi sekolah (MOS). "Kami pastikan tidak ada aksi kekerasan dan perpeloncoan di sekolah," terang Humas SMKN Haurwangi, Cep Junjun Guntara kepada wartawan Selasa.
Menurut dia, kegiatan MOS dilakukan dengan baik dan mengacu pada instruksi dari provinsi. Namun lanjut dia sekolah berupaya melakukan penelusuran terkait adanya informasi aksi kekerasan yang dilakukan di luar jam sekolah.
Ditambahkan Cep, sekolah juga telah mengumpulkan para siswa untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Jika nantinya ditemukan adanya kasus ini kata dia maka pihaknya akan mendukung tindakan oangtuan untuk melaporkannya.