REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI AD telah menerima informasi bersifat protes dari beberapa pihak yang memgaku keberatan terkait penggunaan seragam TNI AD oleh pihak lain. Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh menyebut, sudah menyiapkan langkah evaluasi terkait hal tersebut.
"Sudah terima protes. Artinya, memang seragam TNI AD itu sudah menjadi ciri khas dan kebanggaan, bukan hanya bagi prajurit TNI AD, tapi juga kebanggaan masyarakat," kata Alfret, Rabu (19/7).
Dia mengatakan, seharusnya memang tidak boleh ada penggunaan seragam yang sama dengan TNI AD. Kendati sempat dilakukan penertiban, kata dia, pemakaian seragam yang mirip itu malah dilakukan komponen tertentu secara terbuka.
"Biarlah itu menjadi identitas yang memang sudah melekat di institusi TNI AD," katanya.
Diketahui, seragam mirip TNI dikenakan ormas, salah satunya seperti oleh Ormas Aksi Bela Negara bentukan Partai Nasdem. Hal ini cukup menuai banyak kritik. Namun, Ketua Fraksi Nasdem Syarif Abdullah Alkadrie enggan ambil pusing dengan kritikan tersebut. Menurut dia, banyak hal positif dari pemakaian seragam tersebut.
"Itu juga tidak menggunakan anggaran negara. Banyak juga yang menyerupai-menyerupai tuh. Kalau serupa, apa salahnya nanti kalau ada masyarakat pake baju biru, kok masyarakat menyerupai Nasdem," ujar anggota Komisi V DPR RI itu.
(Baca Juga: Seragamnya Dianggap Mirip TNI, Ini Jawaban Partai Nasdem)