REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Emoji wanita berhijab resmi diluncurkan di Hari Emoji Dunia, Senin (17/7). Emoji ini menjadi salah satu koleksi karakter emoji baru yang tersedia di perangkat Apple yang dapat digunakan pada akhir tahun ini.
Rayouf Alhumedhi, gadis Saudi berusia 16 tahun, berada di balik rancangan emoji hijab ini. Tahun lalu, ia mengajukan gagasan emoji tersebut kepada The Unicode Consortium, perusahaan nirlaba yang mengulas dan mengembangkan emoji baru dan tanpa ia sangka perusahaan Apple menerimanya.
"Saya sangat senang dengan tampilannya. Saya melihat begitu banyak ide, warna, dan gaya yang berbeda, tapi saya tidak tahu seperti apa akhirnya," kata Alhumedhi kepada CNN, Selasa (18/7).
Alhumedhi melihat emoji baru ini untuk pertama kalinya pada Senin (17/7), malam. Saat itu ia mendapat pesan dari seorang teman yang membagi informasi tersebut dari artikel BuzzFeed.
Dia mengaku pertama kali memiliki gagasan untuk membuat emoji hijab saat berada di kamar tidurnya di Berlin. Di Berlin, dia tinggal bersama keluarganya selama lima tahun setelah pindah dari Arab Saudi.
"Teman-teman saya dan saya sedang membuat obrolan berkelompok di WhatsApp. Dan saya jelas tidak punya emoji untuk mewakili diri saya," kata Alhumedhi.
"Fakta bahwa tidak ada emoji yang mewakili saya dan jutaan wanita berhijab lainnya di seluruh dunia, tentu membingungkan saya. Saya benar-benar tidak memiliki gagasan awal, saya hanya menginginkannya tersedia dengan warna kulit berbeda-beda, karena jutaan wanita dari berbagai ras mengenakannya," kata dia.
Dia menyusun proposal di laptopnya dan mengirimkannya ke Unicode. "Saya melakukannya dengan sangat cepat, saya tidak mengerti seberapa besar kesepakatan ini," kata Alhumedhi.
Alhumedhi dengan cepat mengumpulkan banyak dukungan. Jennifer Lee, anggota subkomite emoji di Unicode, meminta Alhumedhi untuk berhubungan dengan Aphee Messer, yang bekerja dengan remaja tersebut untuk merancang emoji hijab.
Meskipun banyak orang mendukung, beberapa orang ada yang menganggap emoji hijab ini sebagai sesuatu yang tidak perlu. Bahkan, mereka mengatakan emoji ini bagian dari konstruksi patriarki yang menindas wanita.
"Jilbab adalah simbol penindasan. Dengan memasukkannya sebagai emoji, Anda menunjukkan dukungan Anda untuk penindasan wanita," tulis Joeymp di Twitter, membalas tweet CEO Apple Tim Cook.
Alexis Ohanian, salah satu pendiri Reddit, juga mendukung proposal Alhumedhi. Dia mengadakan diskusi daring (online) sebagai wadah bagi Alhumedhi untuk menjelaskan gagasannya dan menanggapi kritik.
Konsorsium Unicode telah secara dramatis meningkatkan jumlah emoji resmi dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan ini telah menyetujui 2.666 emoji hingga Juni, naik dari 722 emoji dua tahun lalu. Alhumedhi sadar bahwa emoji ini kontroversial. Beberapa orang akan mencoba mengelak dan menggunakan emoji dengan cara yang menyakitkan untuk memberikan stereotip.
"Tapi secara keseluruhan, saya pikir komunitas Muslim akan mendapatkan keuntungan darinya, bahkan jika hanya dalam hal representasi, hanya emoji saja, ini bukan permainan, juga akan membuat orang bahagia, semoga begitu," jelasnya.