Rabu 19 Jul 2017 16:55 WIB

Golkar Gorontalo: Setnov Tersangka tak Pengaruhi Konsolidasi Pilkada

 Rapat pleno DPP Golkar di ruang rapat utama gedung DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (18/7).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Rapat pleno DPP Golkar di ruang rapat utama gedung DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Konsolidasi politik Partai Golkar Gorontalo untuk memenangkan tahapan Pilkada tetap berjalan meski ketua umum DPP Partai Setya Novanto ditetapkan tersangka kasus E-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wakil Sekretaris DPD I Partai Golkar Gorontalo Bidang Pemenangan Pemilu Ghalib Lahidjun menuturkan saat ini konsolidasi internal partai dalam suksesi pemilihan wali kota Gorontalo serta bupati dan wakil bupati Gorontalo Utara terus dipacu.

"Ada aturan dan mekanisme partai yang berjalan dalam tahapan Pilkada, sehingga ketika ada hal-hal yang terjadi di tengah jalan terhadap kader Golkar, itu tidak akan mengganggu jalannya konsolidasi," kata Ghalib Lahidjun, Rabu (29/7).

Menurutnya, beberapa waktu lalu sudah ada rapat pleno di tingkat DPP, di mana salah satu pembahasanya adalah terkait suksesi Pilkada 2018, dan saat ini tahapan berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan. Hingga saat ini belum ada perubahan terkait rencana pengumuman penetapan calon kepala daerah yang akan diusung oleh partai Golkar pada 171 daerah se-Indonesia, pada 1 Agustung 2017 ini.

"Organisasi jika diatur oleh orang perorang, tentu akan berpengaruh. Namun Golkar sebagai partai senior dan mesin partai berjalan maksimal yang ada aturan mengatur semua itu," kata Ghalib.

Terkait penetapan tersangka Setyo Novanto, secara organisasi tidak ada pengaruh mesin partai Golkar tetap kuat hingga desa-desa dan tetap berjalan. Tapi, dia menyatakan, secara politik kader Golkar Gorontalo merasa sedih, dan ada pengawalan oleh DPP terkait hal tersebut.

Dia menjelaskan pada rapat tahap I tingkat DPP partai Golkar terkait Pilkada 2018, ada beberapa daerah yang sudah ada nama calon kepala daerah. Namun, ada juga masih ada beberapa daerah yang komunikasi politiknya masih berjalan, ini artinya mekanisme partai tetap berjalan.

"Contohnya adalah Kota Gorontalo, belum siap karena memang belum cukup kursi (dukungan) untuk mengusung satu nama calon, masih membangun komunikasi politik dengan partai lain untuk koalisi," kata dia.

Namun, Ghalib meyakini, konsolidasi politik tetap berjalan dan tahapan mengikuti jadwal perencanaan yang telah ditetapkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement