Rabu 19 Jul 2017 17:14 WIB

Tim Axel Ajukan Penangguhan Penahanan

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Tersangka kasus narkotika, Axel Matthew Thomas (tengah/mengenakan penutup wajah) tiba di rutan narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (19/7).
Foto: Antara/Reno Esnir
Tersangka kasus narkotika, Axel Matthew Thomas (tengah/mengenakan penutup wajah) tiba di rutan narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim kuasa hukum Axel Matthew Thomas mengajukan permohonan penangguhan atas penahanan Axel di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya. Surat permohonan itu dibuat atas nama kuasa hukum Axel, yakni Yanuar Bagus Sasmito, bernomor 045/YBS&P/VII/2017 tertanggal 19 Juli 2017.

Sejumlah alasan menjadi pertimbangan tim Alex mengajukan penangguhan. Salah satunya mengingat usia Axel yang dianggap masih di bawah umur. "Bahwa klien kami (Axel) masih di bawah umur dan berstatus pelajar, dan masih dalam kondisi sakit dan perlu perawatan dan perhatian khusus orang tua klien," tulis Yanuar dalam surat permohonannya.

Selain itu, penangguhan ini berkaitan dengan kondisi mental Axel. Menurut Yanuar, dugaan transaksi narkoba cukup membuat Axel syok sehingga dia masih memerlukan pendampingan orang tua.

Yanuar memastikan kliennya tidak akan melarikan diri. Ia juga menjamin Axel tidak akan mempersulit penyelidikan. "Klien kami tidak akan menghilangkan atau merusak barang bukti serta siap dihadirkan untuk proses penyidikan," kata dia.

Untuk jaminan penangguhan, tim kuasa hukum Axel beserta keluarga Axel menyatakan sebagai penjamin. Saat ini, Axel masih berada dalam Rutan Polda Metro Jaya usai ditetapkan sebagai tersangka transaksi narkoba, Selasa (18/7).

"Kondisi Axel hari ini sehat semalam sudah di periksa dan sekarang dipindahkan ke Polda Metro Jaya," kata Yanuar saat dihubungi Republika, Rabu (19/7) siang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement