Rabu 19 Jul 2017 21:14 WIB

'Wasit Asing tak Menjamin Liga 1 akan Lebih Baik'

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Model menunjukan kaos wasit dan bola yang akan digunakan dalam penyelenggaraan kompetisi Liga 1 di Jakarta, Senin (10/4).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Model menunjukan kaos wasit dan bola yang akan digunakan dalam penyelenggaraan kompetisi Liga 1 di Jakarta, Senin (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan wasit asing di Liga 1 2017 dinilai tak menjamin membuat kompetisi sepak bola nasional, menjadi lebih baik. Presiden Madura United, Achsanul Qosasi tak setuju dengan langkah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Liga Indonesia Baru (LIB), yang berharap persoalan pengadil lapangan akan pungkas dengan cara mengimpor hakim pertandingan.

"Kenapa tidak sekalian saja pengelola kompetisi (Liga 1) diserahkan ke asing?," kata Achsanul kepada Republika, Rabu (19/7). Menurut dia, Laskar Sappe Kerap menyangkan keputusan PSSI dan LIB, yang mengantisipasi kegagalan pendidikan wasit lokal, dengan memilih mendatangkan hakim lapangan dari negeri orang lain.

Madura United, diterangkan Achsanul, tak dalam posisi menolak atau menerima kebijakan wasit asing tersebut. "Silakan saja. Terserah PSSI (dan LIB). Kita ikuti saja," sambung dia. Akan tetapi, dia menegaskan, persoalan wasit Indonesia, mengharuskan PSSI sebagai federasi sepak bola nasional, meningkatkan pendidikan para perangkat pertandingan lokal.

"Saya menyayangkan, sikap kita yang selalu berpikiran bahwa (yang) asing lebih hebat dari kita (lokal)," ujar dia. Apalagi, kata dia, dalam penggunaan wasit asing ini, PSSI dan LIB, mengandalkan hakim-hakim lapangan dari kawasan Asia.