REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata kembali menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) SMK Pariwisata se-Indonesia dalam rangka meningkatkan jumlah SDM pariwisata sebagai salah satu kunci pencapaian target jumlah 20 juta wisman dan 275 juta wisatawan nusantara di tahun 2019 mendatang.
"Ini adalah rakornas SMK pariwisata yang ke-3. Diikuti 300 peserta kepala SMK dari seluruh Indonesia," ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kemenpar, Ahman Sya, Rabu (19/7).
Rakornas yang berlangsung hingga (21/7) mendatang mengangkat tema "Peran SMK Pariwisata dalam Pengembangan Digital Tourism".
Hal ini sesuai dengan satu dari tiga program utama Kementerian Pariwisata yaitu Go Digital, selain peningkatan akses konektivitas udara dan homestay desa wisata.
"Wisatawan dunia kini mulai beralih ke platform digital karena lebih mobile, lebih personal, dan lebih interaktif," ujar Ahman Sya.
Selain itu pembagian informasi melalui platform digital 70 persen adalah di media digital dan promosi melalui media digital empat kali lebih efektif dibanding media konvensional.
Pada rakornas ke-2 di Bali sebelumnya menghasilkan kesepakatan untuk meningkatkan daya saing SDM Pariwisata Indonesia melalui penguatan tiga faktor. Yaitu penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggris, penguasaan teknologi informasi dan manajemen.
"Rakor ini juga sebagai evaluasi terhadap hasil rakor sebelumnya. Sejauh mana pendirian lembaga sertifikasi profesi tingkat 1 di tiap SMK Pariwisata, mana (sekolah,red) yang sudah mana yang belum," kata dia.
Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara mengatakan, sumbangsih kalangan akademisi dalam pengembangan SDM Kepariwisataan merupakan salah satu kunci keberhasilan kepariwisataan dalam mencapai target jumlah wisatawan.
"Kerja sama unsur pariwisata sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan dalam mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional," ujar Ukus Kuswara.