Kamis 20 Jul 2017 08:56 WIB

Ikut Ucapan Gatot, Said: Jangan Ikuti Ulama Anti-Pancasila

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON  -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mengingatkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sudah tidak boleh lagi diperdebatkan.

"Pancasila sebagai dasar negara sudah tidak boleh lagi diperdebatkan, jadi tak perlu mendebatkan apakah negara ini masih Pancasila atau bukan," kata Said Aqil di Ambon, Rabu malam.

Pernyataan ketua umum PBNU itu disampaikan dalam acara halal bihalal dengan warga Nahdiyin, tokoh agama, TNI, serta Polri di Gedung Islamic Center Ambon.

"Dua hari lalu, Panglima TNI Gatot Nurmayanto juga telah mengatakan jangan ikuti ulama yang punya agenda mengganti Pancasila karena ideologi ini sudah dipercaya sejak dahulu dalam membangun bangsa yang bermartabat," tandasnya.

Menurut dia, halal bihalal berasal dari bahasa Arab tetapi orang Arab sendiri tidak mengerti dan di sana tidak ada yang namanya acara seperti ini pascaperayaan Idul Fitri, kecuali silaturahim yang artinya memperkuat persaudaraan.

"Ternyata yang pertama kali menggagas terminologi silaturahim setelah bulan puasa adalah KH Abdulwahab Hazbullah, tokoh NU dan merupakan salah satu pahlawan nasional," ujarnya.

Pada 1948, tokoh-tokoh politik nasional saling tegang satu sama lainnya, maka Presiden Soekarno memanggil Kiai Wahab melakukan upaya mendekatkan hubungan dan menghilangkan ketegangan para tokoh.

Ketika diusulkan menggunakan istilah silaturahim, Bung Karno bilang kurang keren sebab sudah terlalu banyak orang menggunakan istilah itu lalu. Kiai Wahab akhirnya menggagas yang namanya halal bihalal sehingga semua tokoh diundang Presiden dalam acara tersebut.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement