REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PAN di DPR RI Mulfachri Harahap masih berharap pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna DPR RI tentang RUU Pemilu pada Kamis (20/7) ini dapat dilakukan dengan cara musyawarah.
Mulfachri mengatakan musyawarah dianggap cara yang paling baik untuk menyelesaikan seluruh proses pembahasan RUU Pemilu ini. "Sekali lagi, kami berharap paripurna ini bisa mencari jalan keluar dengan cara musyawarah," kata Mulfachri di Gedung DPR RI sebelum rapat paripurna dimulai, Kamis (20/7).
Mulfachri mengatakan PAN mengedepankan semangat kebersamaan. Dengan semangat kebersamaan ini, kata Mulfachri, semua yang menjadi keinginan dari fraksi yang ada di DPR RI selayaknya diakomodir. Akan tetapi, ia menolak menyampaikan secara tegas tentang kecenderungan anggota fraksi PAN di DPR RI terkait RUU Pemilu ini.
Ia menandaskan bahwa musyawarah adalah cara yang paling baik. Ketua Fraksi PAN memyatakan kesiapannya terhadap pengambilan pendapat lewat voting. Namun, lagi-lagi ia juga tidak mengungkap kecenderungan opsi yang dipilih PAN. "Ya enggak ada yang enggak siap. Kita lihat nanti," pungkasnya.
Diketahui, hasil kesepakatan Pansus RUU Pemilu dengan pemerintah pada Kamis (13/7) kemarin menyatakan lima isu krusial antara lain, soal ambang batas pencalonan presiden, ambang batas parlemen, sistem pemilu, jumlah kursi per dapil dan metode konversi suara akan dibawa ke voting rapat paripurna pada Kamis (20/7) ini. Namun, upaya untuk mencapai musyawarah mufakat tetap dilakukan sampai dengan rapat paripurna 20 Juli 2017.