Kamis 20 Jul 2017 13:20 WIB

Pasukan Mesir Bunuh Tokoh ISIS di Sinai Utara

Tentara Mesir berpatroli di sebuah kendaraan lapis baja yang didukung oleh helikopter tempur di Sheikh Zuweyid, Sinai Utara, Mesir.
Foto: AP
Tentara Mesir berpatroli di sebuah kendaraan lapis baja yang didukung oleh helikopter tempur di Sheikh Zuweyid, Sinai Utara, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pasukan keamanan Mesir membunuh seorang tokoh militan terkemuka ISIS pada Selasa (18/7), atas dugaan keterlibatannya dalam serangan baru-baru ini di Sinai utara, demikian menurut sebuah pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir.

Mesir tengah menghadapi pemberontakan yang dipimpin oleh kelompok ISIS di Semenanjung Sinai, di mana ratusan tentara dan polisi telah terbunuh sejak 2013. Pernyataan tersebut mengatakan pasukan keamanan melakukan serangan terhadap sebuah gedung yang sedang dibangun di Arish, sebuah kota di Sinai utara, tempat kelompok militan mendirikan basis operasi.

Baku tembak terjadi, menewaskan salah satu pemimpin kelompok tersebut, Ahmed Hassan Ahmed Al-Nashu, yang juga dikenal sebagai Ghandur al-Masri, kata pernyataan tersebut. Masri disebut-sebut bertanggung jawab dan terlibat dalam beberapa operasi penyerangan, serta dalam merekrut anggota baru untuk Ansar Bayt al-Maqdis, sebuah kelompok pemberontak yang bermarkas di Sinai.

Kelompok tersebut telah mengikrarkan janji setianya kepada ISIS sejak 2014. Kelompok ISIS juga semakin gencar melakukan serangan di wilayah Mesir daratan terhadap pasukan keamanan dan kaum Kristen Koptik dalam beberapa bulan belakangan, menewaskan sekitar 100 pengikut Koptik sejak Desember.

Jet militer telah melakukan serangan udara di daerah-daerah timur Arish dan selatan kota perbatasan Sheikh Zuweid. Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan bahwa polisi telah membunuh dua anggota gerakan Hasm, yang telah mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan yang terjadi di Kairo tahun lalu.

Pada bulan ini, sedikitnya 23 tentara tewas saat bom mobil bunuh diri menghantam dua pos pemeriksaan militer di Sinai utara pada Jumat, sebuah serangan yang diakui pertanggung-jawabannya oleh kelompok ISIS, menandai salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan selama bertahun-tahun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement