Kamis 20 Jul 2017 17:48 WIB

Bina Marga Uji Beban di Koridor 13 dan JORR

Rep: sri handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono meninjau koridor 13 Tendean, Jakarta Selatan, Ahad (9/7).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono meninjau koridor 13 Tendean, Jakarta Selatan, Ahad (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koridor 13 ditargetkan dapat diresmikan bertepatan hari kemerdekaan 17 Agustus 2017 mendatang. Hari ini, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta melakukan uji beban di Jalan Layang Khsusu Busway (Kebayoran Lama (di atas rel kereta api) dan JLKB Adam Malik (di atas JORR).

"Hari ini dilaksanakan baik itu uji statis maupun dinamis untuk jalan layang koridor busway Ciledug-Tendean. Pekan lalu kita sudah lakukan untuk Semanggi dan hari ini kita lakukan untuk jalan layang, jadinya mudah-mudahan bebannya bisa berjalan lancar," kata  Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo, di JLKB Kebayoran Lama, Kamis (20/7).

Kepala Balai Jembatan Khusus dan Terowongan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Yudha Handita mengatakan, uji dinamis dilakukan untuk melihat respon getaran pada konstruksi jalan layang yang dites. Sementara, uji statis dilakukan untuk mengetahui kekuatan jembatan dalam menahan beban dan mengetahui perilaku strukturnya.

"Jembatan itu kan kalau dibebani jadi lentur. Kira-kita untuk beban tertentu berapa kelenturannya? Setelah dikurangi konstruksinya balik lagi nggak?" papar dia.

Menurut Heru, uji dinamis dilakukan dengan meletakkan satu truk bermuatan 40-50 ton. Truk itu diangkat lalu dijatuhkan dengan ketinggian 30 cm. Saat uji ini dilakukan, terasa guncangan yang cukup kuat dari atas jalan layang.

Uji statis di JLKB Kebayoran Lama dilakukan dengan meletakkan berjejer 10 truk bermuatan 26 ton. Di JLKB Adam Malik yang ruasnya lebih panjang, jumlah truk yang dijejerkan mencapai 24 unit.

Koridor 13 memiliki panjang 9,3 kilometer. Jalan ini rencananya akan dilalui beberapa trayek, terutama dari Ciledug dan Tangerang, juga bus Transjakarta. Total ada 12 halte disediakan untuk melayani para penumpang. Dua halte terletak di bawah jalan layang, sementara 10 lainnya ada di atas ketinggian 12-24 meter.

"Satu halte (di Cipulir) sudah ada eskalatornya. Satu halte lagi di JSW akan dipasang lift oleh Transjakarta," kata Heru.

Tiap halte memiliki panjang rata-rata 60 meter dengan lebar 3-4 meter. Fasilitas ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para penumpang.

Saat ini, uji coba Transjakarta di Koridor 13 telah dilakukan. Setiap hari ada sekitar 20 armada. "Nanti setelah operasi bisa ditambah lagi karena bukan hanya Ciledug-Tangerang. Akan ada trayek lain," ujar Heru.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement