REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia meminta para ustaz pendakwah baik yang aktif tampil di media-media nasional atau apapun hendaknya berhati-hati menyampaikan materi dakwahnya.
Imbauan ini menyusul kekeliruan penyampaian materi ‘pesta seks’ dalam program “Islam itu Indah” di TransTV, pada Sabtu, (15/7) yang disampaikan oleh dai muda, Syamsuddin Nur.
Ketua MUI Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi, mengingatkan publik agar kejadian ini menjadi pelajaran berharga. “Berdakwaklah mengajak kebaikan dengan cara yang baik (mauidzah hasanah) tanpa menyakiti dan menyinggung perasaan orang lain,” kata dia saat berbincang dengan Republika.co.id di Jakarta, Kamis (20/7).
Masduki menjelaskan, dalam pertemuan mediasi dan klarifikasi yang dihadiri langsung oleh Ustaz Syamsuddin Nur di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (18/7), pria yang populer dengan sebutan Ustaz Syam tersebut mengakui kekeliruannya dan meminta maaf ke MUI dan publik. Hadir dalam pertemuan tersebut, perwakilan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Kementerian Agama.
Masduki mengatakan, MUI menerima klarafikasi dan permintaan maaf Ustaz Syam dengan catatan agar di kemudian hari bisa lebih hati-hati. “Baik penceramah ataupun stasiun TV yang menyiarkannya,” tutur dia. MUI mengimbau kepada publik agar kekeliruan ucapan Ustadz Syam dianggap selesai dengan klarifikasi dan permohonan maaf tersebut.