REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri bersama dengan BNN dan Bea Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba yang dibawa oleh kapal Wanderlust. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani ternyata kapal yang memuat satu ton sabu tersebut telah diincar oleh empat negara.
"Kapal wanderlust ini telah menjadi target operasi di empat negara selama dua bulan," ujar Sri Mulyani di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (20/7).
Kendati demikian Sri tidak memaparkan negara mana saja yang dimaksudkan. Yang pasti kata dia, pengungkapan ini jadi wujud nyata kerja sama berbagai instansi dalam melaksanakan Intruksi Presiden Joko Widodo dalam menangkap berbagai kegiatan-kegaitan ilegal yang masuk ke Indonesia.
"Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada seluruh aparat, instansi untuk bisa bekerja sama dan alhamdulilah (kita) bisa berhasil menangkap (kapal berisi sabu satu ton) di Indonesia," ujar Sri.
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta juga enggan menjelaskan perihal negara mana saja yang mengincar kapal Wanderlust ini. Menurut dia yang pasti saat ini tim sedang mempelajari lebih lanjut GPS kapal untuk mengetahui rute-rute yang sudah dilaluinya.
Namun Nico menambahkan bahwa apabila nanti negara-negara lain membutuhkan keterangan dari awal kapal, maka kepolisian RI siap bekerja sama. "Kami berhubungan juga dengan negara-negara lain apakah negara-negara lain juga membutuhkan keterangan dari awak kapal ini, ini adalah bentuk kerja sama antara Taiwan, Malaysia, dan Singapura," papar Nico.