REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Markas besar Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) di Kairo, Mesir mengumumkan sebuah perubahan penting mengenai format waktu gelaran turnamen Piala Afrika. Mulai 2019, turnamen antarnegara Afrika itu akan dihelat setiap akhir Juni hingga Juli.
Kebijakan ini mengubah format sebelumnya. Sejak 1996, Piala Afrika selalu digelar pada Januari. Dikutip dari ESPN FC, Jumat (21/7), pertemuan para komite CAF menyetujui perubahan tersebut sebagai bentuk perwujudan aspirasi.
Bukan rahasia umum, banyak klub Eropa yang memiliki pemain-pemain asal Afrika merasa keberatan karena Piala Afrika diadakan pada Januari. Itu karena pada bulan tersebut kompetisi di Eropa masih berjalan.
Akibatnya, klub-klub Eropa harus kehilangan sebagian kekuatan karena pemainnya pergi membela negaranya di Piala Afrika.
"Selain itu CAF juga memutuskan menambah peserta Piala Afrika menjadi 24, lebih banyak delapan dari sebelum-sebelumnya," tulis pernyataan resmi CAF.
Kabar ini tentu jadi angin segara bagi klub-klub Eropa yang memiliki pemain asal Afrika. Dengan pemilihan waktu akhir Juni hingga awal Juli artinya Piala Afrika akan bergulir saat musim kompetisi di Eropa selesai. Diyakini pula, hak siar dari turnamen ini akan meningkat harganya karena pada waktu digelarnya turnamen tak bentrok dengan siaran pertandingan-pertandingan di Eropa.