REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT PLN menyiapkan sejumlah inovasi untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat. Di antara yang disiapkan adalah pengadaan power bank dan stasiun pengadaan listrik untuk umum (SPLU).
Menurut General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya Syamsul Huda, pasokan listrik PLN sebenarnya berlimpah. Namun, kebutuhan listrik masyarakat yang tinggi ini belum mampu dipenuhi sepenuhnya oleh PLN karena terkendala jaringan infrastruktur. Hingga tak heran jika ditemukan sejumlah orang memilih mengambil aliran listrik secara ilegal.
"Power bank dan SPLU merupakan solusi PLN untuk mengatasi kebutuhan listrik masyarakat," kata Syamsul Huda kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (20/7).
Huda menjelaskan, power bank merupakan solusi sementara penyediaan listrik di tempat-tempat yang belum tersedia jaringan listrik. Power bank ini berfungsi seperti adaptor dan bentuknya mirip genset.
Menurut Huda, oleh karena bisa dipindah-pindahkan, maka power bank ini lebih efisien, lebih efektif, dan lebih bebas polusi karena tidak menggunakan bahan bakar fosil sebagaimana genset pada umumnya. "Suaranya lebih silent dan tanpa pencemaran karena tidak berasap," kata Huda.
Huda menjelaskan, power bank ini sangat berguna bagi usaha yang sedang dalam masa konstruksi. Misalkan untuk pembangunan gedung yang memerlukan listrik, power bank PLN ini bisa menjadi solusi karena sistemnya disewakan. Bisa pula untuk acara yang sifatnya di luar ruang, seperti pameran, konser musik, ataupun pasar malam.
Adapun untuk pemasangan konstruksinya dilakukan oleh petugas PLN. "Power bank ini sebagai pengganti genset," kata Huda.
Huda juga mengklaim jika ada pihak lain yang menyewakan genset lebih murah dari power bank PLN, maka tinggalkan. "Kami sudah survei, power bank PLN biaya sewanya yang paling murah," kata Huda.
Menurut Manager Distribusi PLN Disjaya I Putu Riasa, pihaknya menginvestasikan Rp 300 juta untuk masing-masing genset. "Itu untuk genset yang 250 kva," kata Riasa.
Mengenai SPLU, Manager Niaga PLN Disjaya Leo M Basuki menjelaskan, inovasi ini menjadikan masyarakat lebih mudah mendapatkan akses listrik. Penempatan SPLU di tempat-tempat strategis memudahkan usaha kecil menengah (UKM) memperolah akses listrik. "Saat ini SPLU sudah tersebar di 489 titik wilayah DKI," kata Leo.