REPUBLIKA.CO.ID, JAKATA -- Musyawarah Kerja Nasional ke-II PPP merupakan langkah memperkuat akar rumput partai sehingga diharapkan struktur kepengurusannya bisa berbenah mulai Dewan Pimpinan Cabang hingga Pimpunan Ranting di setiap desa pasca perpecahan.
"Diharapkan melalui Mukernas ini, struktur kepengurusan bisa berbenah di semua tingkatan," kata Panitia Pelaksana Mukernas Iskandar Syaichu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (21/7).
Dia juga menjelaskan Pasal 59 Anggaran Dasar PPP menyebutkan Mukernas itu merupakan tindak lanjut Muktamar sehingga yang paling strategis yaitu akan membuat keputusan mengenai pilkada, keorganisasian hingga persiapan Pemilu 2019.
Dia mengatakan Mukernas juga untuk melihat ada efek atau tidak ke basis massa PPP terkait klaim Djan Faridz yang masih mengaku Ketua PPP.
"Saat ini, kami tegaskan tidak ada efek tersebut, lihat saja DPRD dari Yogyakarta yang selama ini absen di kubu Romi, saat ini hadir setelah dikabulkannya permohonan Peninjauan Kembali (PK) oleh MA terhadap hasil kasasi yg selama ini menjadi andalan kubu Djan," ujar dia.
Karena itu, dia menilai Mukernas ini di antaranya untuk konsolidasi atau menyatukan dualisme yang selama ini terjadi. Iskandar mengatakan Mukernas juga mengadakan Bimbingan Teknis bagi anggota DPRD dari PPP, bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan atas isu-isu strategis baik nasional maupun daerah, serta peningkatan teknik dalam merumuskan anggaran daerah.
"DPRD kita harus memahaminya sehingga mampu menjadi legislator daerah yang andal dan pada pemilu 2019 bisa kembali terpilih," katanya.
Mukernas itu akan diadakan pada 19-22 Juli 2017 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.