Sabtu 22 Jul 2017 09:32 WIB

Emir Qatar Serukan Negosiasi dengan Negara-Negara Teluk

Rep: Puti Almas/ Red: Bilal Ramadhan
Lukisan Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani
Foto: REUTERS/Naseem Zeitoon
Lukisan Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad bin Khlaifa Al Tsani untuk pertama kalinya memberi pernyataan terhadap publik dalam menanggapi konflik yang tengah dihadapi negaranya dengan sejumlah negara Teluk Arab. Ia mengatakan solusi atas masalah ini diperlukan segera untuk menjaga dan menghormati kedaulatan nasional mereka.

Konflik yang terjadi antara Qatar dan negara Teluk Arab pertama kali berlangsung pada 5 Juni lalu. Saat itu, Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Kemudian tiga negara lain, yaitu Yaman, Maladewa, Libya Timur, Mauritania, dan Senegal mengikuti langkah serupa.

Qatar dituding telah mendukung kelompok teroris, termasuk Ikhwanul Muslimin. Negara itu disebut juga mendanai, merangkul terorisme, ektremisme, serta organisasi sektarian yang dianggap berbahaya untuk keamanan nasional masing-masing tersebut, serta seluruh wilayah di Timur Tengah.

Dengan keputusan pemutusan hubungan diplomatik, Arab Saudi dan tiga negara Teluk lainnya menutup perbatasan dengan Qatar. Jalur transportasi melalui darat, laut dan udara juga seluruhnya diblokade.