Sabtu 22 Jul 2017 14:18 WIB

Polisi Gelar 34 Reka Adegan Perampokan Davidson

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ani Nursalikah
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan berbicara dengan tersangka perampokan Davidson Tantono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/6).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan berbicara dengan tersangka perampokan Davidson Tantono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi perampokan dan penembakan Davidson Tantono, Sabtu (22/7). Rekonstruksi ini dilakukan dalam 34 reka adegan.

"Ada 34 adegan di enam tempat kejadian perkara, mulai dari Bank kemudian traffic light SPBU kemudian di tol dan di apartemen tempat pelaku berdomisili," ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Didik Sugiharto yang memimpin rekonstruksi itu di Jakarta Barat, Sabtu (22/7).

Rekonstruksi ini melibatkan empat tersangka, yakni DTK, NFR, TP dan M. Reka adegan dimulai di Bank BCA di bilangan Kedoya, Jakarta Barat, dimana Davidson mengambil uang sekitar 350 juta. Di tempat itu, pelaku mempraktikan peran mereka sebagai pengintai dan identifikasi target. Davidson pun terpilih menjadi targetnya.

"Beberapa tersangka adegan ada yang masuk di dalam bank ada yang berperan di luar bank mengamati dan ada berbagai macam peran," kata Didik.

Setelah pengintaian, reka adegan dilanjutkan pada pembuntutan terhadap Davidson oleh sejumlah tersangka. Pada pembuntutan ini, peran vital tersangka berada pada penggembos ban dengan metode paku yang ditancapkan di sandal. Penggembosan itu pun dilakukan beberapa ratus meter dekat lampu lalu lintas.

Menurut keterangan pelaku penggembos sebelumnya, penggembosan ini sengaja dilakukan di lampu lalu lintas memanfaatkan kemacetan. Ketika mobil berhenti, sandal jepit pelaku yang dilengkapi paku pun ditempatkan di ban mobil Davidson. Ketika Davidson menjalankan mobilnya, ban mobilnya pun bocor seketika.

Beberapa kilometer kemudian, Davidson berusaha mencari SPBU untuk menambal bannya menuju ke arah Barat atau Tangerang di ruas selatan Jalan Daan Mogot. Maka dia pun memutar untuk berhenti di SPBU 34-11712 yang terletak di ruas utara Jalan Daan Mogot. Mobilnya ditambal oleh sebuah tambal ban Nitrogen yang kerap ada di SPBU milik Pertamina.

Berdasarkan pantauan Republika dalam rekonstruksi itu, reka adegan menunjukkan Davidson dibantu penambal bernama Adi. Dia pun duduk di seat sisi depan kiri mobil (yang tanpa kemudi) mengahadap ke luar. Dia duduk mengawasi ban mobil kiri belakangnya yang bocor. Usai menambal, dari sisi lain, perampok mengambil tas Davidson yang berisi uang Rp 300 juta dari sisi kanan mobil.

"Sempat terjadi tarik menarik antar perampok dan korban, kemudian senjata api ditembakkan dalam jarak satu meter. Saya awalnya mau menghampiri, tapi takut dan segera bersembunyi di situ (menunjuk kios tambal ban), kata Adi.

Davidson pun tewas ditembus timah panas yang ditembak Syafril, eksekutor sekaligus kapten kelompok rampok itu. Adi mengatakan dua pelaku sempat duduk-duduk di selitar kios tambal bannya." Tapi pas pergi udah dua motor, empat orang, mereka pergi," kata Adi.

Didik kembali menjelaskan, rekonstruksi ini adalah suatu kelengkapan proses penyidikan. Dalam waktu dekat ini, berkas perkara ini akan segera dikirimkan ke JPU untuk dilakukan penelitian.

"Semoga berkas ini cepat selesai dan lengkap dan tim tetap melakukan pengejaran kepada pelaku," ujar Didik.

Perampokan dan penembakan Davidson terjadi pada Jumat (9/6). Polisi telah menangkap tujuh pelaku perampokan Davidson Tantono. Dua orang pelaku bahkan ditembak mati oleh polisi, yakni SFL dan IR.

SFR alias Syafril yang merupakan kapten atau eksekutor ditembak di Banyuwangi karena hendak melakukan perlawanan saat ditangkap. Sedangkan IR ditembak terlebih dahulu di Bogor.

Adapun tujuh perampok yang telah diamankan yakni DTK, M, TP, IR (ditembak), SFL (ditembak) dan NFR serta RCL yang berperan sebagai wanita kekasih SFR penyedia apartemen. Polisi memperkirakan jumlah perampok 14 orang dan masih memburu tujuh lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya