REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Indonesia Joko Widodo mengutuk keras tindakan petugas keamanan Israel yang menewaskan tiga jemaah dan melukai lebih dari 100 orang di Kompleks Masjid Al-Aqsha. Indonesia menolak segala bentuk aksi kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masjid tersebut.
Selain itu, Jokowi juga mengecam pembatasan aktivitas ibadah di salah satu tempat suci umat Islam itu. "Indonesia mengecam keras, sekali lagi, Indonesia mengecam keras pembatasan beribadah di Masjid Al-Aqsha. Indonesia juga mengecam keras jatuhnya tiga korban jiwa yang baru saja saya mendapat informasi," ujar Presiden Jokowi, di Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Sabtu (22/7).
Sebagai respons cepat terhadap hal tersebut, pemerintah Indonesia telah mengambil sikap. Indonesia meminta Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Dewan Keamanan PBB segera mengadakan sidang untuk membahas masalah ini.
Akses menuju Masjid Al-Aqsha telah dibatasi sejak Jumat (14/7) pekan lalu. Polisi Israel memasang pendeteksi logam serta pagar besi di salah satu gerbang masuk kompleks masjid, yang memicu amarah rakyat Palestina.