Senin 24 Jul 2017 13:09 WIB

Israel tak Mau Singkirkan Detektor Logam Masjid Al-Aqsha

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Masjid Al Aqsha
Foto: .
Masjid Al Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel menegaskan tidak akan menyingkirkan detektor logam di Masjid Al Aqsha meskipun memicu bentrokan berdarah dengan orang-orang Palestina selama  bertahun-tahun. Israel hanya akan  mengurangi penggunaannya.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan rapat kabinet keamanannya pada hari Ahad malam untuk membahas hal tersebut.

Pemerintahan sayap kanan Netanyahu waspada karena Israel bisa terlihat menyerah pada tekanan Palestina atas masalah ini. Padahal orang Yahudi menilai situs kompleks Al-Aqsha sebagai bagian kuil suci mereka.

Israel berencana membuat Yerusalem Timur yang diinvasi dalam perang 1967 sebagai ibu kota. Namun langkah Israel ini tak akan diakui secara internasional karena merupakan bentuk penjajahan terhadap tanah Palestina.

"Detektor logam tak akan disingkirkan. Pembunuh tidak akan pernah memberitahu kita bagaimana caranya untuk mencari para pembunuh, " kata Tzachi Hanegbi, Menteri Pembangunan Daerah Israel, Senin, (24/7).

"Jika orang Palestina tidak mau masuk masjid, maka biarlah mereka tidak masuk masjid," kata Hanegbi.

Sementara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan,  ia akan menghentikan hubungan keamanan dengan Israel sampai otoritas Zionis itu menyingkirkan detektor logam yang dipasang di pintu masuk Masjid Al-Aqsha.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement