Senin 24 Jul 2017 13:27 WIB

Amien Rais Minta PAN Keluar Kabinet, Ini Kata Hanafi Rais

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo terkait keberadaan menteri dari PAN di Kabinet Pemerintahan Jokowi-JK. Hal ini diungkapkannya menanggapi permintaan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi Asman Abnur mundur dari posisi menteri.

"Yang namanya meminta tetap atau tidak di kabinet, itu tetap kembali pada presiden sendiri," ujar Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (25/7).

Menurutnya, pernyataan ayahnya tersebut juga dapat menjadi masukan bagi presiden terhadap PAN dalam koalisi dengan pemerintah. Namun terakhir, presiden yang memiliki penilaian akhir.

Sebab, sejak awal PAN mau bergabung ajakan koalisi untuk memperkuat pemerintah dan mendukung kebijakan yang tetap mengedepankan kepentingan rakyat. Sehingga walapun berada di koalisi pemerintah, PAN akan tetap mengkritisi kebijakan yang dianggap tidak pro rakyat.

"Kalau pemerintah punya penilaian tersendiri apakah tetap, atau mungkin berubah tentu kembali kepada hak prerogatif presiden. Kita menghormati ketatanegaraan semacam itu, kita tidak bisa mengintervensi dan kita tidak bisa mendesak-desak," ungkap Hanafi.

Sebelumnya, Amien Rais disebut-sebut meminta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur untuk meletakkan jabatannya. Tidak hanya itu, bahkan Amien Rais menegaskan agar Asman Abnur keluar dari PAN jika tidak ingin mengundurkan diri. Hal itu disampaikan Amien Rais agar partainya disebut tidak merengek-rengek meminta jatah menteri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement