REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, mendesak Dewan Keamanan PBB dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk bertemu dan segera mengadakan sidang. Krisis yang terjadi di Masjid Al-Aqsha harus segera dihentikan guna menyelamatkan masjid tersuci umat Islam ketiga itu.
"Dewan Keamanan PBB dan OKI harus secepatnya bersidang untuk segera menghentikan tindakan Israel di Masjidil Aqsha," ujar Menag dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/07) pagi.
Situasi di kompleks Masjid Al-Aqsha memburuk dalam beberapa hari terakhir. Tindak kekerasan oleh keamanan Israel tidak hanya mengakibatkan tiga korban meninggal, ada juga lebih dari seratus orang menjadi korban luka-luka.
Kerusuhan ini telah meningkatkan ketegangan dan sangat membatasi kegiatan beribadah di Masjid Al-Aqsha. Menurut Lukman, semua pihak harus mampu menahan diri.
Kesucian rumah ibadah, dikatakan dia, termasuk Masjid Al-Aqsha, harus dijaga dari segala bentuk tindak kekerasan. "Siapapun yang berada di dalam rumah ibadah, harus terjaga keselamatannya," ujar Menag lagi.
Tidak hanya Menag, Indonesia juga telah mendesak agar negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk melakukan pertemuan darurat guna membahas situasi di kompleks Al Aqsa.
"Siapapun harus terjamin haknya untuk beribadah di rumah ibadah. Tak boleh ada larangan terkait hal itu," kata Lukman.