Senin 24 Jul 2017 16:21 WIB

Inggris Berharap Saudi Cs Cabut Embargo ke Qatar

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson.
Foto: Reuters
Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menyambut baik komitmen Qatar untuk memerangi terorisme, termasuk pendanannya. Hal tersebut ia sampaikan kepada sejumlah media Inggris, Ahad (23/7).

"Saya menyambut baik komitmen Emir Qatar untuk memerangi terorisme dalam semua manifestasinya, termasuk pendanaan kelompok teroris," ujar Johnson seperti dilaporkan laman Middle East Monitor.

Ia juga mengaku masih mengamati perkembangan krisis antara Qatar dengan negara-negara Teluk Arab. "Inggris akan terus berupaya melibatkan mitra kami di kawasan Teluk untuk membantu mereka mencapai solusi, termasuk membantu upaya penting Kuwait dengan cara apapun yang kita bisa," ucap Johnson.

Dia berharap pada gilirannya Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain akan merespons dan mencabut embargo terhadap Qatar. "Ini (pencabutan embargo) akan memungkinkan diskusi substantif mengenai perbedaan yang tersisa untuk dimulai," ujarnya.

Akhir pekan lalu, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani mengatakan, negaranya siap untuk menyelesaikan perselisihan dengan negara-negara Teluk Arab. Namun ia menegaskan penyelesaian harus dilakukan atau dibangun di atas prinsip kemerdekaan masing-masing pihak yang terlibat.

Emir Qatar juga mengumumkan langkah pemerintahannya untuk mengubah undang-undang antiterorisme. Ia menegaskan Qatar akan terus memerangi terorisme, tanpa henti dan tanpa kompromi.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 5 Juni. Hal tersebut dilakukan karena negara-negara terkait menuding Qatar menjadi sponsor kelompok dan gerakan teroris.

Kendati hal tersebut dibantah, namun Qatar tetap harus menghadapi embargo dan boikot dari negara-negara tetangganya tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement