REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Indonesia memproyeksikan inflasi Juli 2017 akan berada di kisaran 0,18 persen (month to month/mtm), berdasarkan survei pemantauan harga oleh bank sentral hingga pekan ketiga.
Gubernur BI Agus Martowardojo memperkirakan inflasi Juli 2017 akan menjadi inflasi terendah dalam enam tahun terakhir yang rata-rata sebesar 0,92 persen. "Ini disebabkan karena tarif transportasi untuk angkutan udara dan antarkota menyumbang deflasi di Juli 2017 ini," ujarnya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Jakarta, Selasa (25/7).
Tarif transportasi beranjak normal setelah volatilitas tinggi pada musim arus mudik pada Juni 2017. Tarif transportasi juga menjadi penyumbang utama inflasi pada Juni 2017 yang secara tahunan mencapai 4,37 persen (yoy).
Survei pemantauan harga yang dilakukan BI hingga pekan ketiga tersebut menunjukkan penurunan dibanding awal Juli 2017. Pada pekan pertama Juli, inflasi bulanan diperkirakan 0,32 persen, kemudian menurun menjadi 0,24 persen di pekan kedua, dan semakin mengendur di 0,18 persen pada pekan ketiga.
Jika inflasi Juli 2017 sebesar 0,18 persen maka inflasi tahunan pada Juli 2017 sebesar 3,84 persen (yoy) atau menurun dibanding inflasi tahunan pada Juni 2017 yang sebesar 4,37 persen. Agus meyakini inflasi di sisa tahun dapat lebih terjaga. Bank sentral ingin menjaga inflasi tahun 2017 di kisaran 3-5 persen (yoy), setelah pada 2016 sebesar 3,02 persen (yoy).