Selasa 25 Jul 2017 17:40 WIB

Nurul Arifin Akui Mulai Diserang Black Campaign

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Nurul Arifin
Foto: Republika/Wihdan HIdayat
Nurul Arifin

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bakal calon Wali Kota Bandung dari Partai Golkar, Nurul Arifin mengajak seluruh bakal calon atau pasangan calon yang akan bertarung dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung mendatang tidak melakukan black campaign. Menurut artis yang pernah bermain di Film Jenderal Naga Bonar tersebut, dalam sepekan ini ia mulai memperoleh seranhan black campaign di media sosial (Medsos).

"Saya membaca juga di Facebook ada yang black campaign. Ada juga beberapa teman yang mengirimkan lewat facebook," ujar Nurul Arifin usai menghadiri acara Obrolan Politik dan Demokrasi (OPSI) dengan tema "Mengedepankan Kejujuran Menghilangkan Hoax Dalam Pilkada Serentak 2018 di Kota Bandung" yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandung di Hotel Papandayan, Selasa(25/7).

Nurul mengaku, black campaign seperti itu memang biasanya ada aktornya. Ia pun, mengetahui siapa yang melakukannya. Namun, ia sadar cepat atau lambat akan terjadi hoax negatif dan black campaign pada dirinya. "Tapi saya berharap masih dalam koridor yang wajar ya," katanya.

Menurut Nurul, ia pun sudah meminta ke tim pemenangannya agar jangan sampai terprovokasi. Karena, ia ingin dalam proses Pilwalkot ini bisa mengadu ide dan gagasan. Nurul berharap, pelaksanaan Pilwalkot Bandung pada Juni 2018 mendatang, harus berlangsung damai dan nyaman.

Jadi, pesta demokrasi di Kota Bandung ini harus diisi dengan program positif untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat. Di politik itu, biasanya segala cara dilakukan. "Kami cuma mengimbau supaya orang yang terlibat didalamnya masih punya hati nurani. Ayo kita adu gagasan, visi dan misi saja. Tidak perlu black campaign," kata Nurul.

Sebagai salah satu bakal calon yang akan maju dalam Pilwalkot Bandung, Nurul pun, telah meminta seluruh pendukung dan tim agar tidak melakukan hal-hal negatif kepada calon lainnya.

"Cepat atau lambat hal ini bakal terjadi, hoax, black campaign, negative campaign. Tapi, saya sudah komitmen dan tidak terprovokasi dalam hal seperti ini. Saya akan bertarung dengan ide dan gagasan," tegasnya.

Saat ditanya apakah dirinya sudah memanfaatkan Medsos, Nurul mengatakan, sampai saat ini ia belum menggunakan Medos. Jadi, masih menggunakan yang ada dulu karena kalau ingin serius menggunakan Medsos harus menyiapkan sistemnya dulu.

"Kami inginnya ada tim yang membantu Sosmed tapi memang belum optimal," katanya.

Di tempat yang sama, Bakal Calon Wali Kota Bandung lainnya,Chairul Yaqin Hidayat, agar black campaign tak terjadi, maka setiap calon harus mengepankan kejujuran dari dirinya sendiri. "Kuncinya menghindari black campaign jangan membuka aib orang lain. Karena kan hoax kan dasarnya ingin menjatuhkan orang lain," katanya.

Seharuanya, kata dia, setiap calon mengadu gagasan. Chairul yang akrab disapa Rulli itu pun berharap, dalam proses pencalonannya di Pilwalkot tak akan terkena black campaign. "Mudah-mudahan enggak sampai kena black campaign ya. Tapi, sejauh ini masih aman," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement