REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak delapan kecamatan di selatan Kabupaten Sukabumi mengalami dampak kekeringan akibat musim kemarau. Pasalnya, warga di wilayah tersebut mulai mengalami kesulitan mendapat pasokan air bersih.
"Laporan sementara ada beberapa desa yang tersebar di delapan kecamatan yang warganya sulit mendapatkan air bersih," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo, Selasa (25/7). Daerah tersebut memang sebelumnya rawan mengalami kekeringan ketika masuk musim kemarau.
Kedelapan kecamatan tersebut adalah Warungkiara, Bantargadung, Palabuhanratu, Ciemas, Cikakak, Jampang Kulon, Gegerbitung, dan Cikembar. Data ini baru sementara yang masuk ke BPBD Sukabumi dan ada kemungkinan mengalami penambahan.
Usman mengungkapkan, di satu kecamatan tidak semua desanya mengalami kesulitan air bersih. Misalnya di Kecamatan Ciemas terdapat empat desa yang dilaporkan kesulitan air bersih, yakni Desa Cibenda, Ciemas, Tamanjaya, dan Ciwaru.
Menghadapi kasus kekeringan ungkap Usman, BPBD menyusun sejumlah langkan penanganan. Di antaranya dengan merencanakan penetapan siaga darurat kekeringan yang melibatkan sejumlah instansi lain dalam penanganan kekeringan.
Pemkab akan menyiapkan bantuan, terutama pasokan air bersih yang akan disalurkan ke kawasan yang kesulitan air bersih. Nantinya, bantuan air ini akan dibawa dengan mobil tangki air. Pasokan air tersebut bisa dilakukan dalam waktu dekat ini.