REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melatih sekitar 60 anak muda Kota Malang, Jawa Timur, yang memahami dan ahli teknologi informasi (TI) untuk memerangi radikalisme di dunia maya. Pelatihan yang digelar BNPT di Kota Malang itu berlangsung selama empat hari, sejak Senin (24/7) kemarin sampai Kamis (27/7).
Pelatihan ini bertajuk 'Pelatihan Duta Damai Dunia Maya' se-Kota Malang dan sekitarnya. Peserta pelatihan tersebut rata-rata adalah mereka yang ahli di bidang TI, blogger, dan desain komunikasi visual (DKV).
"Terorisme sangat pintar 'bermain' di dunia maya, bahkan mereka mampu memanfaatkan dunia maya yang memiliki pembaca tidak terbatas itu untuk menyebarkan ideologi dan merekrut anggota baru, terutama kalangan anak muda," kata Kasubdit Konra Propaganda BNPT Kolonel Pas Sujatmiko di Malang, Jawa Timur, Selasa (25/7).
Ia menerangkan pelatihan Duta Damai Dunia Maya merupakan kali ketiga yang digelar BNPT pada tahun ini, setelah Bandung dan Semarang. Ini menjadi pelatihan keenam sejak program ini digulirkan pada 2016.
Menurut Sujatmiko, penyebaran radikalisme dan terorisme di dunia maya sangat sulit untuk dikontrol. Karena itu, diperlukan peningkatan kesadaran individu terhadap bahaya terorisme, terutama generasi muda.
Dari situlah, pemerintah melalui BNPT merangkul generasi muda sebagai mitra strategis atau duta damai dunia maya dengan membentuk jaringan untuk menyebarkan konten positif. Terutama di dunia maya dengan menggelar Pelatihan Duta Damai Dunia Maya.
Sejak 2016, ia mengatakan, BNPT telah membentuk puluhan kelompok duta damai di lima provinsi, yakni Sumut, Sulsel, Jakarta, DIY, Jabar, dan Jateng. "Sejauh ini, duta damai telah memberikan kontribusi positif dan berpartisipasi aktif dalam pencegahan terorisme," ujar Sujatmiko.
Sujartmiko berharap duta damai anak-anak muda dari Malang (Arema) ini bisa lebih aktif dan masif dalam menyebarkan konten perdamaian di dunia maya. Selain itu, mereka juga berkolaborasi dan bersinergi dengan duta-duta damai dari daerah lain sehingga dunia maya akan dipenuhi dengan konten positif dan damai.
"Kegiatan (pelatihan) ini untuk membentuk generasi muda sebagai agen perdamaian yang akan mendukung aksi damai BNPT di dunia maya. Selain itu, juga untuk membentuk generasi muda dengan rasa nasionalisme tinggi sehingga tidak mudah terpapar paham radikalisme serta memberi wadah untuk menampung kreativitas anak muda dalam menyuarakan perdamaian di dunia maya dan dunia nyata," kata dia.
Sebanyak 60 peserta pelatihan itu akan digembleng untuk membuat produk kreatif berupa website damai yang nantinya akan bergabung dengan Pusat Media Damai (PMD) BNPT. Tugas mereka membuat konten damai untuk melawan propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya.
Setelah diadakan di Malang, pelatihan serupa akan digelar di Padang, Menado, Balikpapan, dan akan ditutup di Bali sekaligus diumumkan peserta terbaik dari tujuh sesi pelatihan yang dihelat di berbagai daerah tersebut.