REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry resmi bekerja sama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk mengoperasikan kapal berbahan bakar ganda di Merak-Bakauheni. Direktur Utama ASDP Faik Fahmi mengatakan kerja sama dengan PGN sesuai dengan percepatan aktivitas bisnis komersial perusahaan dalam lima tahun mendatang.
Menurut Faik sesuai dengan pengalaman di luar negeri penggunaan dua bahan bakar akan bisa melakukan penghematan. Hanya saja nilai tersebut belum bisa ia perkirakan saat ini. "Kerja sama ini bukan semata sinergi antar BUMN tapi mendukung kepentingan nasional terkait penghematan bahan bakar solar yang mulai langka dengan memaksimalkan pemanfaatan gas bumi," ujar dia, Selasa (25/7).
Setelah kerja sama tersebut, Direktur Utama ASDP Faik Fahmi mengungkapkan nantinya tidak hanya kapal saja yang akan dikelola namun juga pelabuhan.
"Kita juga akan mengelola pelabuhannya. Jadi kapal-kapal swasta itu pelabuhannya kita yang bisa mengatur," kata Faik.
Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim menjelaskan pemilihan lintasan Merak-Bakauheni dikarenakan lintasan tersebut menghubungkan dua pelabuhan penumpang terbesar di Indonesia. Dengan begitu, PGN fan ASDP menurutnya mendukung kebutuhan proyek dermaga eksekutif yang ditargetkan beroperasi pada 2018 mendatang.
"Kami berharap kapal Ro-Ro baru berbahan bakar ganda ini akan menjadi pilot project di lintasan tersebut," tutur Jobi.
Kapal baru yang akan melintas di Merak-Bakauheni itu akan menggunakan dua jenis bahan bakar. Komposisinya dengan menggunakan 70 persen liquefied natural gas (LNG) dan 30 persen solar.