REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi di kompleks Masjid Al Aqsha, Jerusalem kembali memanas. Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus segera bersidang untuk menghentikan dan menyelesaikan tragedi ini.
"Tindak kekerasan ini harus segera dihentikan dan mendesak pemerintah Indonesia lebih proaktif untuk memberikan bantuan atas kekejaman Israel ini," kata Ketua Fraksi PAN DPR RI, Mulfachri Harahap, Selasa (25/7).
Mulfachri menyatakan, praktik kekerasan dan pelarangan terhadap kaum Muslim untuk menjalankan ibadah di Masjid al-Aqsha oleh Israel harus segera dihentikan. PAN mengutuk keras meningkatnya eskalasi kekerasan terhadap kaum Muslimin di Masjid Al Aqsa, Jerusalem, Palestina.
Mulfachri menyerukan, kepada masyarakat internasional untuk bersama-sama menekan Pemerintah Israel agar menghormati HAM warga Palestina. Khususnya, hak untuk menjalankan peribadatan di Masjid al-Aqsha.
Keberadaan Masjid al-Aqsha sebagai tempat peribadatan dan rumah suci harus dihormati semua pihak. Karenanya, status quo yang melekat pada kompleks Masjid al-Aqsha tidak boleh diubah oleh siapa pun.
Ketua Fraksi PAN DPR RI ini menilai, tindakan aparat keamanan Israel yang melarang laki-laki di bawah usia 50 tahun untuk masuk dan beribadah di Masjid al-Aqsha tidak akan pernah meredakan masalah. Kebijakan ini justru akan memicu protes masyarakat Internasional, khususnya kaum Muslim di seluruh dunia.
"Kita juga meminta agar penahanan tokoh-tokoh Palestina harus segera dihentikan. Karena hal tersebut hanya akan memunculkan koflik yang berkepanjangan," kata Mulfachri.