REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina dilaporkan telah menyiagakan dan memperkuat skema pertahanan di sepanjang perbatasan negaranya dengan Korea Utara (Korut). Selain mengerahkan brigade perbatasan, Cina juga membangun bunker untuk warga sipil di wilayah perbatasan.
Berdasarkan laporan yang diterbitkan Wall Street Journal, Cina sebenarnya telah meningkatkan pertahanan militernya di sepanjang perbatasan dengan Korut sejak negara pimpinan Kim Jong-un itu melakukan uji coba rudal nuklir pertama pada 2006. Pagar keamanan dibangun dan patrol di sekitar perbatasan diintensifkan.
"Cina juga telah mengatur kembali kekuatan militer mereka di negara timur laut," tulis laporan Wall Street Journal, mengutip situs militerdan pemerintah Cina.
Pemerintah Cina telah berulang kali menyatakan, tidak ada solusi militer untuk masalah Korut. Kendati demikian, pada Senin (25/7), juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Wu Qian mengatakan, ia tak dapat menjawab pertanyaan tentang hipotesis terkait apa yang akan dilakukan oleh militer Cina bila terjadi pertempuran di Semenanjung Korea.
Cina diketahui telah lama khawatir tentang potensi perang dan pertempuran yang akan merebak ke negaranya akibat Korut yang terus mengembangkan rudal nuklirnya. Hal tersebut menjadi alasan utama Cina meningkatkan dan memperkuat pertahanannya di sepanjang perbatasan dengan Korut.