Rabu 26 Jul 2017 06:17 WIB

Bantah Jebakan, Ini Alasan Polisi Larang Motor Lewat Flyover

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nur Aini
Sejumlah motor ojek online terparkir dibahu jalan kawasan Casablanca, Jakarta, Rabu (7/12).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah motor ojek online terparkir dibahu jalan kawasan Casablanca, Jakarta, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pengendara motor, karena kemacetan yang terjadi di jalanan Ibu Kota kerap nekat melintasi Jalan Layang Nontol (JLNT). Salah satu JLNT yang kerap dilewati adalah rute Kampung Melayu-Tanah Abang atau Casablanka.

Kasubdit Keamanan dan Kesalamatan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Miyanto menegaskan, JLNT hanya diperuntukan kendaraan roda empat disesuaikan dengan spesifikasi pembangunan juga telah disesuaikan kebutuhan yang bukan untuk sepeda motor.

"Anginnya kencang, lalu terlalu jauh jembatannya. Sehingga sisi keselamatan diharapkan menggunakan jalur lain," ujar Miyanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/7).

Miyanto menyebut sempat terjadi kecelakaan di JLNT yang diresmikan pada Desember 2013 itu. Polisi pun tidak menginginkan adanya kecelakaan lagi terjadi di jembatan tersebut. Untuk itu, rambu pelarangan pun dipasang di akses masuk pintu tol itu.