Rabu 26 Jul 2017 09:44 WIB

Rumah Indekos Rawan Dihuni Teroris

Sejumlah petugas kepolisian memeriksa rumah kos salah seorang tersangka yang diduga teroris (ilustrasi)
Foto: Antara
Sejumlah petugas kepolisian memeriksa rumah kos salah seorang tersangka yang diduga teroris (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, METRO -- Kapolres Metro, Lampung AKBP Rali Muskitta mengatakan pihaknya mengantisipasi penyebar paham radikalisme yang membaur dengan masyarakat dengan cara tinggal di rumah-rumah indekos. "Yang kami antisipasi orang dari luar. Di sini banyak sekali indekosan, itu yang kami khawatirkan," kata AKBP Rali, di Mapolres Metro, Lampung, Rabu (26/7).

Dalam upaya mencegah munculnya paham radikalisme di wilayahnya, pihaknya telah membentuk Satgas Antiterorisme, Komunisme dan Radikalisme di setiap kelurahan. Satgas ini beranggotakan beberapa tokoh yang berasal dari masyarakat setempat. "Lapisan terdepan yang bisa menangkal masuk paham radikalisme terorisme itu masyarakat," katanya lagi.

Tugas para anggota satgas ini di antaranya memberikan informasi kepada polisi bila menemukan hal-hal yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggal mereka. "Misalnya ada orang yang dicurigai membawa paham-paham tertentu, maka tugas satgas memberitahukan kepada kami," katanya.

Upaya lainnya, Polres Metro secara gencar melakukan kontraradikalisasi melalui langkah preventif dan preemtif.

Polisi juga merangkul tokoh masyarakat, tokoh agama dan pimpinan pondok pesantren untuk melakukan pendekatan kontraradikalisasi di Kota Metro, Lampung. "Upaya preventif dengan sosialisasi kontraradikalisasi kepada masyarakat secara berkesinambungan dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement