REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pasukan keamanan Turki telah menahan hampir 30 orang yang mengenakan kaus bertuliskan 'Hero' dalam 10 hari terakhir. Polisi percaya kaus tersebut berkaitan dengan gerakan Fethullah Gulen yang melakukan percobaan kudeta tahun lalu.
Sebagian dari mereka akan berangkat ujian, yang lainnya di universitas. Hampir semua orang yang mengenakan kaus tersebut berhadapan dengan polisi, begitu yang disampaikan dari saluran CNN Turki, yang dikutip dari BBC, Selasa(25/7).
Penangkapan tersebut dimulai usai mantan tentara, Gokhanh Guclu dituduh berpartisipasi dalam kudeta tahun lalu. Guclu menghadiri persidangan pada awal Juli dengan mengenakan baju yang sama. Surat Sabah pro-pemerintah juga menunjukkan bahwa kata Hero di Turki bisa menjadi akronim dari ungkapan 'Semoga ulama-ulama dicintai'. Kata ulama mengacu pada Fethullah Gulen.
Apapun alasannya, kaus Hero yang dimaksud tidak lagi dijual. Surat Kabar Cumhuriyet menulis, perusahaan kaus seharga 15 lira Turki (sekitar Rp.56.133) telah menarik baju tersebut dari pasaran.
Sebelumnya Pemerintah Turki menuduh Fethullah Gulen dan gerakannya berada di balik usaha kudeta Juli 2016. Kelompok ini sekarang dianggap sebagai organisasi teroris di Turki. Kaus Hero tersebut ditafsirkan sebagai pertanda dukungan bagi Kaum Gulenis dan kudeta tersebut.