REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan segara membangun Museum Muhammadiyah di dekat Universitas Ahmad Dahlan - Kampus IV, Yogyakarta. Pembangunan museum akan dimulai awal tahun depan, ditargetkan selesai pada 2019.
"Museum bagi Muhammadiyah menjadi bagian penting dari penanda masyarakat dan umat berkemajuan," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir kepada Republika.co.id melalui keterangan tertulisnya, Selasa (25/7).
Ia menerangkan, dengan adanya Museum Muhammadiyah, diharapkan generasi muda akan lebih paham sejarah bangsanya. Termasuk mengetahui dan paham sejarah Muhammadiyah sehingga sejarah tidak terputus.
Setelah mengetahui dan memahami sejarah diharapkan mampu memproyeksikan masa depan dari pengalaman masa lalu. Melalui museum juga dapat belajar situasi kekinian atas berbagai informasi keilmuan yang disajikan.
"Melalui museum terbentuk tradisi dan budaya literasi (iqra) yang baik, sehingga terbentuk generasi cerdas, berilmu dan berwawasan maju," ujarnya.
Mengenai hikmah atau pelajaran yang didapat dari dibangunnya Museum Muhammadiyah, dikatakan Haedar, ialah mereproduksi kemajuan di masa lalu untuk lebih maju saat ini dan ke depan. Museum menjadi saksi sejarah dibangunnya peradaban umat dan bangsa.
"Muhammadiyah itu pelopor kemajuan Islam Indonesia, sehingga menjadi tonggak sejarah Indonesia," jelasnya.