REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Ketua Paguyuban UKM Knalpot Purbalingga, Muhajirin, tidak mempersoalkan masalah rencana pengembangan mobil nasional. Termasuk bila pemerintah menggandeng perusahan otomotif Malaysia yang memproduksi mobil bermerek Proton.
"Bagi UKM, yang penting ada keberpihakan pada produk hasil UKM. Kalau memang hasil produksi UKM kualitasnya tidak kalah dengan hasil produksi pabrik, mestinya pemerintah bisa meminta industri otomotif yang ada di Tanah Air untuk menggunakan produk UKM," jelasnya, Selasa (10/2).
Dia menyebutkan, untuk knalpot produksi UKM Purbalingga, kualitasnya sudah bisa disejajarkan dengan produksi pabrikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya penggunaan knalpot produk perajin, untuk panser Anoa yang dibuat oleh PT Pindad. "Padahal saat itu kita harus bersaing dengan perusahaan dari Perancis. Dan nyatanya, kita bisa mendapat order pengadaan knalpot dari Pindad," katanya.
Bahkan dia menyebutkan, untuk beberapa perusahaan otomotif, UKM dari Purbalingga juga sudah menjadi pemasok kebutuhan onderdil otomotif. Antara lain, untuk beberapa merek mobil yang diproduksi oleh Indomobil.
"Namun semua order yang diperoleh UKM dari Purbalingga ini, lebih merupakan hasil usaha kami sebagai perajin. Setelah berjuang cukup lama dan bisa mengenal cukup dekat dengan pihak-pihak dari perusahaan otomotif tersebut, baru kami bisa mendapat order untuk memasok knalpot bagi oomotif yang mereka produksi. Jadi bukan karena adanya keberpihakan dari pemerintah," jelasnya.
Dia mengungkapkan, saat ini UKM produsen knalpot di Purbalingga menampung sekitar 450 tenaga kerja. Mereka bekerja di belasan UKM produsen knalpot yang ada di Purbalingga. Mengenai produksinya, dia menegaskan, dengan peralatan produksi yang semakin lengkap, UKM produsen knalpot Purbalingga akan mampu memenuhi pesanan produsen otomotif dengan berbagai spesifikasinya. Keunggulan lainnya, kata Muhajirin, produk knalpot yang dibuat UKM Purbalingga, mampu bersaing harga knalpot produksi pabrikan. "Mau membuat knalpot yang bisa menjadikan suara mesin menjadi halus seperti apa, kita sanggup. Bahkan mau menggunakan teknologi seperti apa, kita juga bisa," jelasnya.