Senin 26 Dec 2016 13:35 WIB

Michelin Lebih Bersiap untuk MotoGP 2017

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Produk ban Michelin
Foto: Yulianingsih/Republika
Produk ban Michelin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemasok ban untuk MotoGP, Michelin tengah mempersiapkan diri untuk memberi yang terbaik di balapan musim depan. Direktur Teknis Michelin Racing Nicolas Goubert mengatakan perusahaan siap memberi kejutan tahun depan.

"Kami terus bekerja untuk membuat sepeda motor semuda mungkin dinaiki," kata Goubert, dilansir dari Crash, Senin (26/12). Goubert menyadari kecelakaan MotoGP musim ini terbilang tinggi.

Ia mengatakan ini karena 2016 adalah tahun pertama bagi Michelin setelah sebelumnya 2009-2015 MotoGP akrab dengan ban Bridgestone. "Kami melihat tim terus meningkat dari balapan satu ke balapan berikutnya. Jadi, musim depan pasti sepeda motor lebih cocok dengan ban kami. Geometri, pengaturan, suspensi, dan segala sesuatunya. Yang pasti, akselerasi motor dengan ban akan lebih baik," ujarnya.

Jumlah insiden yang dialami pembalap MotoGP musim ini mengalami peningkatan, dari 976 kali pada 2015 menjadi 1.062 kali pada 2016. Data statistik menunjukkan sebanyak 288 dari 1.062  insiden tersebut berupa kecelakaan pembalap dengan rata-rata 16 kali jatuh per seri. Ini meningkat dibanding 12 kali kecelakaan jatuh pada 2015.

Moto2 mengalami 364 kecelakaan jatuh pada 2016 dengan rata-rata 20 kali per seri. Moto3 juga mengalami peningkatan dari 409 menjadi 410 kecelakaan pada 2016 dengan rata-rata 23 kecelakaan per seri.

Pembalap MotoGP yang paling sering mengalami insiden adalah Cal Crutchlow, sebanyak 26 kali, disusul Marc Marquez 25 kali. Pembalap Moto2 yang terbanyak mengalami insiden adalah Sam Lowes, sebanyak 30 kali, disusul Rordrigo Gabriel sebanyak 27 kali.

Cuaca buruk menjadi salah satu faktor pemicu banyaknya kecelakaan yang terjadi di balapan motor ini. GP Australia mencatat angka tertinggi dengan 90 kali insiden dari ketiga kelas, meningkat 90 persen dibanding 2015.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement