REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen bodykit asal Indonesia KARMA memperkenalkan bodykit Lamborgini Aventador dalam ajang Indonesia Modification Expo (IMX) 2019. Tak hanya melayani pasar dalam negeri, KARMA siap mengekspor produk terbarunya itu ke sejumlah negara.
“Sebelum ini, Indonesia hanya bikin bodykit untuk dikonsumsi sendiri-sendiri. Kalau ini, sekarang kita pikirkan gimana caranya, kita punya merek yang emang di sini, dan ekspor,” kata Founder KARMA Kiki Anugraha ditemui di sela-sela acara IMX 2019 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9).
Menurut dia, saat ini, Indonesia boleh berbangga karena memiliki produk bodykit sendiri. Seperti di Jepang, negara itu sangat membanggakan produk-produk lokalnya. Pemahaman seperti itu yang ingin ditekankan oleh KARMA bahwa produk lokal dengan skala finishing bagus, tidak kalah dengan produk internasional.
KARMA paling banyak mengirim produk untuk pangsa pasar Amerika Serikat (AS). KARMA meluncurkan produk bodykit FT86 pada tahun lalu. Sejauh ini, KARMA sudah memproduksi 12 item, masing-masing lima untuk pemesanan Indonesia dan tujuh untuk pemesanan AS.
Kebetulan, Kiki mengatakan, KARMA akan memajang mobil dengan bodykit Lamborgini Aventador di Laz Vegas, AS. Dia berharap hal itu bisa memperkenalkan bahwa Indonesia memiliki produk yang bagus. Kiki mengatakan KARMA selama ini memasarkan produknya untuk pemasanan AS, Dubai, Australia, Jepang, dan Filipina. Untuk mobil bodykit Lamborgini Aventador, Kiki mengatakan sudah mendapat pesanan dua set dari distributornya di Kanada.
KARMA mengatakan tren bodykit untuk industri modifikasi cenderung weight atau berbadan lebar. KARMA sendiri membanderol bodykit Lamborgini Aventador sekitar Rp 350 juta. KARMA menggunakan material fiberglass reinforced plastics (FRT) dengan grade A+. Semua material bisa ditemukan di Indonesia.
Melihat potensi pasar dalam negeri, Kiki masih menyayangkan bahwa penggemar mobil modifikasi di Indonesia memiliki pola pikir objektif bahwa bodykit luar negeri lebih bagus dan membanggakan. Padahal, menurut dia, produk dalam negeri tak kalah berkualitas.
“Yang mau kita tanamkan, dengan material yang sama produk luar negeri, kita branding produk kita lebih dikenal di skala internasional,” ujar Kiki.
KARMA sangat mempertahankan material dan finisihing dalam produk-produknya. Karena itu, KARMA sangat konsen membuat produknya setara dengan general market di luar negeri.