REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan ada 18 investor yang berminat membenamkan modal di sektor otomotif di 2011. Hal ini disampaikan oleh Deputi Kepala BKPM Bidang Pelayanan Penanaman Modal, Teuku Otman Rasyid, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/1).
"Minat investasi otomotif yang telah diajukan ke BKPM. Ada 18 investor yang sudah mendaftar ke kita untuk sektor otomotif," kata Teuku.
Dari total 18 investor tersebut, sambungnya, 5 investor atau perusahaan sudah mendaftarkan diri. Sedangkan ke-13 investor atau perusahaan sudah masuk ke tahap lebih serius, sehingga sudah mendapatkan persetujuan prinsip dari BKPM. "Ke lima investor yang telah mendapatkan izin dari BKPM, antara lain dari Amerika Serikat (AS), Thailand, gabungan Malaysia dan Singapura, gabungan Jepang dan Singapura, dan Jepang," sebut Teuku.
Investor dari negeri Paman Sam, ujar Teuku, akan bergerak di bidang usaha industri perakitan kendaraan bermotor dengan kapasitas 50 ribu unit. Nilai investasinya sendiri Rp 1,26 triliun. Dikatakan Teuku, rencananya lokasi kegiatan industri akan dilakukan di Bekasi, Jawa Barat. Diharapkan sebanyak 700 orang tenaga kerja terserap atas kegiatan industri ini.
Ditambahkan Teuku, investor Thailand rencananya akan bergerak di bidang usaha industri komponen dan perlengkapan sepeda motor roda dua, tiga dan empat, dengan nilai investasi 1,5 juta dolar AS. Teuku mengutarakan lokasi kegiatan industri ini di Bekasi, Jawa Barat. Diharapkan 40 orang tenaga kerja langsung akan terserap.
"Gabungan investor Malaysia dan Singapura juga ada dengan nilai investasi 1,2 juta dolar AS. Kemudian gabungan investor Jepang dan Singapura rencananya akan berinvestasi sebesar Rp 15 miliar. Tidak ketinggalan investasi senilai delapan juta dolar AS yang datang dari investor Jepang," papar Teuku.
Sedangkan 13 investor yang sudah mendapatkan izin prinsip, antara lain, yaitu investor Jepang dengan nilai investasi 800 ribu dolar AS (bidang usaha komponen elektronika), investor Jepang dengan nilai investasi empat juta dolar AS (bidang usaha komponen, suku cadang dan aksesoris kendaraan), investor Jepang dengan nilai 540 ribu dolar AS (bidang usaha industri konektor elektronik), investor Jepang dengan nilai investasi 6,5 juta dolar AS (bidang usaha engine valve).
Juga, investor Jepang dan gabungan negara lainnya dengan nilai investasi 634,650 dolar AS (bidang usaha komponen dan suku cadang), investor HongKong, Jepang, Indonesia dengan nilai investasi Rp 1,56 miliar (bidang usaha komponen dan perlengkapan sepeda motor), investor Jepang dengan nilai investasi 11,028,600 dolar AS (bidang usaha industri bearing), investor Jepang dengan nilai investasi 2,3 juta dolar AS (bidang usaha komponen dan suku cadang). "Dan, sejumlah investor lainnya yang tertarik berinvestasi di otomotif," imbuh Teuku.